Jokowi Puji Ganjar soal Program SMK Negeri Jateng Gratis
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo meninjau aktivitas pembelajaran di SMK Negeri Jawa Tengah, pada Rabu (30/8/2023). Dalam kunjungan itu, Jokowi juga ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Usai meninjau, Jokowi mengapresiasi Ganjar Pranowo yang membuat program biaya gratis di SMK Negeri Jawa Tengah.
“Ini saya kira sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Pak Gubernur Jawa Tengah. Dulunya ini BLK (Balai Latihan Kerja), kemudian digeser menjadi SMK yang khusus untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu,” ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
“Kalau saya melihat SMK di Provinsi yang lain, ini juga jauh lebih bagus. Mesin-mesinnya, sampai ke CNC (Computer Numerical Control), semua mesin dasar, sampai CNC semuanya ada," sambungnya.
1. Jokowi harap program biaya gratis di SMK jadi program nasional
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku akan memerintahkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim untuk datang ke SMKN Jawa Tengah.
“Ini nanti saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini, dievaluasi lagi, dan bisa diperluas di provinsi yang lain untuk keluarga yang tidak mampu. Nanti, biar Mendikbud bisa kesini. Kalau menurut saya bisa (dibawa ke nasional). Mendikbud biar bisa ke SMKN di Semarang ini, baru kita putuskan. Saya melihat bagus,” kata dia.
2. Jokowi harap bisa bekerja sama dengan industri
Jokowi berharap SMKN Jawa Tengah bisa bekerja sama dengan industri. Sehingga, ketika siswanya lulus sekolah, bisa langsung bekerja.
“Kemudian me-link-kan dengan industri, di sini juga sudah di-link-kan dengan industri. Tadi juga ada kursus bahasa Jepang untuk mendapatkan beasiswa Takamaya Collage di Jepang,” kata dia.
3. Ganjar diminta tambah program biaya gratis untuk siswa tidak mampu
Jokowi juga meminta Ganjar menambah program biaya gratis di SMK bagi siswa tak mampu. Ganjar mengaku bisa menambah program itu.
“Beliau (Jokowi) sampaikan bisa tidak ini ditambah, bisa. Kalau ini ditambah dengan kapasitas seperti itu, sebenarnya lebih banyak dari keluarga tidak mampu bisa sekolah lagi di SMK,” kata Ganjar.
