Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" widodo melakukan takziyah ke rumah duka almarhum Arifin Panigoro di daerah Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). Jokowi tiba di rumah duka disambut oleh keluarga almarhum.
Kedatangan Jokowi itu terekam dalam live streaming di kanal YouTube Medco Foundation. Eks Wali Kota Solo itu tiba di rumah duka menggunakan kemeja putih dan peci.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlihat menyampaikan ucapan duka dan bela sungkawa kepada keluarga almarhum.
Setelah berbincang dengan keluarga, Jokowi kemudian ikut menyalatkan jenazah almarhum Arifin. Jokowi terlihat berdiri sebagai makmum.
Setelah salat jenazah, Jokowi kemudian mendoakan almarhum. Jokowi kembali berbincang dengan keluarga almarhum untuk berpamitan pergi meninggalkan rumah duka.
Sejumlah pejabat juga turut melayat ke rumah duka. Terlihat ada Agum Gumelar yang datang takziyah.
Arifin sendiri rencana dimakamkan hari ini pukul 11.00 WIB di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Diketahui sebelumnya, Arifin meninggal dunia pada Senin, 28 Februari 2022.
Dari berita duka cita yang diterima, Arifin meninggal dunia pada usia 76 tahun, dan meninggal di Rochester Minneapolis, Amerika Serikat, saat menjalani perawatan di RS Mayo.
"Innalillahi wainna ilaihiroji'un, telah berpulang ke rahmatullah Bapak Dr HC. Ir. H.Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro, usia 76 tahun," demikian berita duka cita yang diterima, Senin pagi.
Arifin Panigoro merupakan politikus dan juga pengusaha. Dia diketahui pendiri Medco Group. Orangtuanya berasal dari Gorontalo, namun Arifin lahir di Bandung 14 Maret 1945.
Tidak hanya menjadi seorang pengusaha, Arifin yang merupakan lulusan jurusan Elektro Institut Teknologi Bandung, juga pernah menjadi politikus PDI Perjuangan. Sepak terjangnya di partai pimpinan Megawati ini tidak sedikit. Dia pernah menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP di DPR.
Dikutip dari unilubis.com, Arifin Panigoro disebutkan memiliki peran dalam kejatuhan Presiden Abdurrahman Wahid dan naiknya Megawati ke kursi presiden.
Namun, sesudah Megawati naik ke kursi presiden, Arifin justru tidak masuk kabinet. Sementara para ketua fraksi lintas parpol yang dekat dengan Arifin, diganjar kursi kabinet di pemerintahan Megawati.