Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penumpang berada di dalam KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang-Serpong (22/9/2021). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Jumlah ridership atau penumpang kereta rel listrik (KRL) menjadi salah satu kriteria untuk penataan stasiun di Jakarta.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari, mengatakan, penumpang dijadikan kriteria untuk mendapat gambaran bagaimana moda transportasi yang dapat diintegrasikan.

"KRL ini sudah ada sebagai sistem angkutan umum massal di Jakarta. Ada beberapa kriteria, di antaranya tentang ridership. Bagaimana jumlah penumpang dari masing-masing moda transportasi, terutama kereta dengan potensi integrasi menjadi suatu kawasan," kata Rudy, dikutip Senin (5/12/2022).

1. Stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya

Stasiun Tanah Abang (IDN Times/Aryodamar)

Rudy mencontohkan stasiun yang memiliki potensi integrasi dengan moda transprotasi lainnya, yaitu Stasiun Tanah Abang.

"Di situ ada TransJakarta, KRL, semakin banyak moda transportasi yang diintegrasikan, itu jadi poin tersendiri untuk dilakukan penataan selain ridership," kata dia.

2. Ketersediaan ruang

Editorial Team

Tonton lebih seru di