Keluarga Gus Dur Bernazar Bawa David Ziarah bila Sudah Sembuh

Jakarta, IDN Times - Keluarga Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sempat membesuk Cristalino David Ozora atau David, korban penganiayaan brutal oleh Mario Dandy Satrio yang hingga hari ini masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid ditemani oleh putri keduanya, Alissa Qotrunnada atau Alissa Wahid, membesuk David di rumah sakit pada Minggu (26/2/2023) lalu.
Tidak hanya itu, Alissa Wahid bahkan dua kali membesuk David. Pertama, ia membesuk David berbarengan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada Sabu (25/2/2023) lalu. Hari berikutnya, ia kembali membesuk David bersamai ibunya, Sinta Nuriyah Wahid.
1. David memutuskan jadi mualaf di usia 14 tahun

David memutuskan menjadi mualaf di usianya yang ke 14 tahun. Saat itu, David memutuskan untuk menjadi mualaf atas keputusannya sendiri, tanpa paksaan dari keluarga atau saudara. Ia pun kemudian mulai belajar mengaji di masjid.
“Jadi ayahnya masih di Jakarta, kemudian si anaknya memutuskan untuk mualaf maka kemudian terus tiba-tiba pergi ke masjid minta di islamkan,” kata Alissa kepada IDN Times saat dihubungi, Senin (27/2/2023) malam.
2. David mengagumi sosok Gus Dur

Saat ditanya oleh guru mengajinya, siapa tokoh Islam yang paling dikagumi, kala itu David menjawab sosok Gus Dur.
Kemudian sang ayah, Jonathan, sering kali membelikan buku-buku Gus Dur untuk menjadi bahan bacaan dan referensi David dalam beragama.
“Maka kemudian oleh bapaknya dikasih buku-buku Gus Dur. (David) mengenal Islam lebih dalam dari sosok Gus Dur,” tutur Alissa.
3. David sempat pergi dari rumahnya dan tiba-tiba berada di makam Gus Dur

Suatu hari, David menghilang dari rumahnya. Ia tiba-tiba mengirim swafoto waktu berada di makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang ke ayahnya.
Mendengar cerita itu, Alissa Wahid mengatakan, setelah David sembuh, keluarganya bernazar untuk bersama-sama mengajaknya ziarah ke makam Gus Dur di Tebuireng.
“Itu yang kemudian kami keluarga Gus Dur begitu tahu ini, bernazar kalau dia sudah sehat nanti ke makam Gus Dur ramai-ramai,” ujar dia.
“Karena bukan apa apa, karena dia baru 15 tahun ke makam Gus Dur sendirian,” imbuhnya lagi.
4. Keluarga Gus Dur sangat berempati pada David

Meskipun tidak pernah ketemu sebelumnya dengan David, Alissa Wahid mengatakan, keluarganya sangat berempati atas musibah penganiayaan yang dialami David. Sebab, David mengenal lebih dekat Islam dari sosok Gus Dur.
"Makanya kalau sehat kita ingin agar dia berziarah ke makam Gus Dur," ujar dia.
5. David jadi korban penganiayaan sadis

Video penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) kepada Cristalino David Ozora (17) tersebar di jejaring media sosial.
Dalam video itu, terlihat Mario Dandy yang merupakan anak Rafael Alun Trisambodo, seorang pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, menganiaya David secara keji. Penganiayaan itu terus berlangsung meski korban sudah terkapar.
Tidak puas menendang, Mario bahkan menginjak kepala David yang sudah terkapar di tanah.
Dia pun terus meluapkan emosinya kepada David setelah mendengar kabar teman perempuannya, A, mendapat perlakuan kurang baik.
Dalam video itu juga terdengar Mario mengeluarkan kata umpatan. Ia bahkan berkata tidak takut jika perbuatannya itu dilaporkan kepada polisi.
“Gak takut gue anak orang mati. Mau lapor, lapor an***,” ujar Mario.