6 Strategi Kemenkes Atasi Kenaikan Kasus DBD

Intinya sih...
- Kasus DBD di Indonesia mencapai 88.593 dengan 621 kematian hingga April 2024.
- Kemenkes melakukan enam strategi nasional penanggulangan dengue sebagai respons kenaikan kasus DBD.
Jakarta, IDN Times - Kementerian kesehatan (Kemenkes) berupaya untuk mengatasi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air. Tercatat ada 88.593 kasus, dengan 621 kasus kematian di Indonesia hingga April 2024.
Berdasarkan laporan, dari 456 kabupaten atau kota di 34 provinsi, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten atau kota di 28 provinsi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Maka, nyamuk akan sering menggigit ketika suhu meningkat.
“Jadi, kita dapat penelitian, waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya 5 hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit 2 hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata Imran, dikutip Senin (17/6/2024).
1. Puncak kemarau akan terjadu pada Juli dan Agustus
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Pada Juli 2024, kemarau diprediksikan terjadi di sebagian pulau Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara.
Sedangkan pada Agustus 2024, kemarau diprediksi terjadi di sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian Pulau Papua.
2. Kasus DBD di Indonesia alami pemendekkan siklus
Imran menjelaskan, kasus DBD di Indonesia mengalami pemendekan siklus, yang mengakibatkan peningkatan Incidence Rate (IR) dan penurunan Case Facility Rate (CFR).
“Terjadi pemendekan siklus tahunan dari 10 tahun menjadi 3 tahun bahkan kurang, yang disebabkan oleh fenomena El Nino,” kata dia.
Kasus DBD berhasil diturunkan sekitar 35 persen pada 2023 dan awal 2024. Meski demikian, pada minggu ke-22 2024, kasus DBD kembali mengalami kenaikan mencapai 119.709 kasus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada 2023 yang mencapai 114.720 kasus.
“Jumlah kasus DBD saat ini sudah lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kasus di tahun 2023,” kata dia.
3. Enam strategi nasional Kemenkes
Kemenkes melakukan enam strategi nasional penanggulangan dengue sebagai respons kenaikan kasus DBD. Pertama, penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tata laksana dengue.
Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif. Keempat, peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan. Kelima, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan. Keenam, pengembangan kajian, invensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.
“Yang sangat penting adalah poin kelima dan keenam ini, karena bagaimanapun juga daerah yang mempunyai kendali, dan kepala daerah yang memimpin langsung pemberantasan DBD akan memberikan dampak yang sangat positif,” kata Imran.