Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Ibrahim Rifath

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan perkembangan wisata halal pada sektor perhotelan maupun restoran meningkat sekitar 20 hingga 30 persen pada 2019.

"Kami harapkan kurang lebih 20-30 persen dari halal pariwisata ini meningkat," ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan (BPIK) Kementerian Pariwisata Riwud Mujirahayu, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/3).

1. Kemenpar menggandeng asosiasi industri hingga perguruan tinggi

IDN Times/Vanny El Rahman

Terkait regulasi, beberapa upaya pun dilakukan. Misalnya, menggandeng berbagai asosiasi industri hingga bekerja sama dengan perguruan tinggi terkait penyusunan kurikulum wisata halal untuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di Indonesia.

"Saat ini Kemenpar tengah menyusun beberapa rumusan untuk pengembangan  wisata halal," kata Riwud.

2. Kurikulum wisata halal tengah disiapkan

by Giulia Frigieri via huckmag.com

Menurut Riwud, wisata halal menjadi bagian bisnis untuk pariwisata ke depan. Karena itu, kurikulum tengah disiapkan.

"Semuanya diatur, misalnya di hotel ada toilet cowok-cewek, harus ada tempat salat yang tidak lagi di pojokan, dan ada tempat menyusui. Jadi itu yang namanya wisata halal," jelasnya.

3. Aspek kepuasanan pelayanan disiapkan

EPA via star2.com

Menurut Riwud, pasarnya sudah ada. Oleh sebab itu, tinggal menyiapkan pelayanan yang diharapkan agar bisa terpuaskan.

"Begitu dia puas, dia akan menyampaikan ke teman yang lainnya. Ini yg coba kami tanamkan," kata Riwud.

4. Wisata halal punya potensi besar

halalbooking.com

Terkait hal itu, Kepala Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Hamsu Hanafi mengatakan Poltekpar ditunjuk sebagai center of excelencedari Kemenpar terkait wisata halal. Wisata halal, kata dia, memiliki potensi yang luar biasa besar.

"Ada sekitar satu miliar umat muslim yang akan melakukan perjalanan wisata terutama dari Timur Tengah dan berkembang setiap tahunnya," jelasnya.

Editorial Team