Jakarta, IDN Times - Setelah sebulan beroperasi, PT MRT rencananya akan mulai beroperasi secara penuh. Artinya, 16 gerbong kereta mulai dikerahkan setiap harinya sehingga setiap stasiun akan kedatangan kereta MRT tiap lima menit sekali.
Namun, hal itu tak berlaku sepanjang hari. PT MRT rencananya hanya menerapkan itu ketika jam-jam padat penumpang saja.
Direktur PT MRT William Sabandar mengatakan bahwa pihaknya akan memfungsikan 14 dari 16 gerbong kereta MRT yang ada ketika jam sibuk. Menurut survei, jam sibuk pengguna MRT terjadi pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB.
"Ini berlaku mulai 2 Mei 2019 karena pada tanggal 1 Mei adalah hari libur nasional," ujar William di Hotel Neo Blok M, Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan MRT Muhamad Kamaluddin mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan mengumumkan soal gerbong khusus perempuan. Berbeda dengan Kereta Rel Listrik (KRL), gerbong khusus perempuan hanya tersedia satu di tiap rangkaiannya dan hanya berlaku pada jam padat penumpang.
"Paling depan justru yang dekat masinis karena bisa diperhatikan oleh Staf dan Masinis sehingga bisa diintervensi secara langsung," jelasnya.
Dalam paparannya, William menjelaskan selama masa diskon berlangsung, rata-rata ada 82.615 penumpang yang naik MRT per hari. Jumlah penumpang tertinggi terjadi pada 13 April 2019 dengan total mencapai 116 ribu penumpang sedangkan jumlah penumpang terendah pada 15 April dengan 62 ribu penumpang.
"Rata-rata peningkatan penumpang terjadi saat weekend sebesar 11 persen," ujar William.
Selama masa diskon berlaku, stastistik yang dimiliki PT MRT menyebutkan bahwa rute Stasiun Lebak Bulus-Bundaran HI dan sebaliknya menjadi rute paling favorit bagi penumpang MRT. Rute Stasiun Lebak Bulus-Bundaran HI rata-rata dinaiki oleh 2.920 penumpang sedangkan rute Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus rata-rata dinaiki 2.501 penumpang setiap harinya.