Ketika Menlu Retno Tak Dikenali di Negeri Sendiri

Saat itu, para wartawan dan jajaran Kemenlu tiba di Bandung sekitar pukul 13.00 WIB. Para wartawan pun diajak untuk makan di salah satu rumah makan yang cukup terkenal di Bandung, "Warung Nasi Bancakan."

Siang itu, rumah makan tampak sangat ramai dipadati pengunjung. Menlu Retno bersama jajarannya kemudian ikut membaur dan makan bersama.

Dengan mengenakan pakain putih dam syal khasnya, Retno duduk bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemlu Desra Percaya. Retno kala itu tampak lahap menyantap hidangan yang telah dipesan oleh Kemenlu.

Namun, tak ada satupun pengunjung yang sadar bahwa seorang menteri tengah makan bersama dan membaur dengan mereka. Semua orang tampak sibuk dengan makanan masing-masing.

Meski demikian, hal itu tampak tidak menganggu Retno. Ia tetap menikmati hidangannya dan bercengkerama dengan wartawan.

Baca juga: Menlu Retno: Perempuan Juga Bisa Berkarier Jadi Diplomat

Kejadian unik lainnya terjadi saat wartawan mengantre untuk mengambil makanan. Seorang pengunjung paruh baya tiba-tiba bertanya kepada salah satu wartawan.

"Ini rombongan dari mana?" tanyanya.

"Rombongan Kemlu, Pak," jawab salah satu wartawan kepada pengunjung tersebut.

"Oh.. Menlunya ada di sini dong?" tanyanya lagi.

"Iya Pak," jawab wartawan tersebut.

"Menlunya yang itu ya," kata pengunjung itu sambil menunjuk ke arah seorang pria yang tinggi, yaitu Jubir Kemenlu Arrmanatha Nasir.

Sambil tersenyum, si wartawan kemudian menjelaskan bahwa Menlu RI adalah Retno Marsudi, bukan Arrmanatha Nasir.

Setelah mengetahui menteri luar negeri yang sesungguhnya, pria tersebut hanya merespons "Oh yang itu.."

Beberapa saat kemudian, mulai ada pengunjung yang mengenali dan mengajaknya berfoto bersama.

Di Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Menlu Retno merupakan salah satu menteri yang menoreh sejumlah prestasi. Salah satunya, ia berhasil membawa Indonesia sehingga terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

Indonesia ditetapkan sebagai anggota tidak tetap DK PBB pada 8 Juni 2018. Kala itu, Indonesia berhasil meraih 144 suara dari 190 negara yang memberikan hak suara.

Baca juga: Keren! Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB