Khawatir IKN Dikuasai SDM Luar, Menko PMK Minta Pemuda Lokal Diutamakan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, khawatir terhadap sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kekhawatiran itu disampaikan Muhadjir saat berdialog dengan tokoh masyarakat, agama, budaya, dan adat di Titik Nol Nusantara, Selasa (6/9/2022).
"Saya khawatir pembangunan IKN justru berisi orang-orang dari luar. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan dan ketrampilan bagi penduduk lokal perlu percepatan. Misalnya, anak SMK atau politeknik jika lulus langsung dapat terlibat dan bekerja membangun IKN," kata Bendahara PGRI Provinsi Kalimantan Timur, Joko Iriandoro, melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (7/9/2022).
1. Ubah orientasi Jawa Sentris jadi Indonesia Sentris
Memahami kondisi itu, Muhadjir menjelaskan, tindakan pemerintah dengan pemindahan dan pembangunan IKN yaitu untuk memberikan dampak positif, khususnya bagi warga lokal, dan umumnya untuk kemajuan Indonesia.
"Pembangunan IKN akan memberikan dampak multiplier effect. Baik secara ekonomi, sosial, maupun branding sebagai Ibu Kota itu akan justru memiliki dampak yang signifikan. Ini sesuai visi Presiden Jokowi yang ingin mengubah ibu kota, dari berorientasi 'Jawa Sentris' menjadi 'Indonesia Sentris'. Ini diharapkan tercermin di IKN," jelas Muhadjir.
2. Penduduk lokal harus diutamakan masuk ke IKN
Muhadjir mengungkapkan, terkait peningkatan kualitas SDM, beberapa universitas sudah penjajakan untuk masuk ke IKN, seperti Universitas Mulawarman dan Universitas Gunadarma. Sehingga, katanya, tidak perlu ada kekhawatiran dengan masuknya pendatang ke wilayah IKN.
"Justru SDM dari luar yang masuk ke IKN akan memicu proses saling mencerdaskan. Tapi tetap harus ada semacam proses diutamakan kepada penduduk lokal berdasar pengalaman-pengalaman di kota-kota lainnya," ungkap Muhadjir.
3. Menko PMK ajak pemuda lokal keluar dari zona nyaman
Selain itu, Muhadjir juga mengajak penduduk lokal khususnya para pemuda untuk meningkatkan kemampuan dan mengambil inisiatif, agar tidak terjebak pada zona nyaman.
"Sebaiknya pemerintah daerah hingga di level kecamatan bahkan kelurahan memiliki data lengkap pemuda by name by address serta ketrampilannya. Sehingga dapat dipetakan potensi, kebutuhan dan kesempatan kerjanya," kata Muhadjir.
Menjawab permintaan Muhadjir, Sekretaris Camat Sepaku, Adi Kustaman mengatakan, pemerintah kecamatan sudah memiliki data-data yang dimaksud.
"Data tersebut telah kami sampaikan kepada pihak terkait melalui Kementerian Tenaga Kerja," kata Adi.
Diketahui, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, merupakan kawasan inti IKN. Fasilitas utama Ring 1 akan dibangun di sana. Penduduk sepaku memiliki sekitar 32 ribu jiwa dan kebanyakan di usia produktif.