Jakarta, IDN Times - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengumpulkan ahli dan pakar ekonomi di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, pada Jumat (5/10) malam.
Pertemuan tersebut membahas perihal dana pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia. Prabowo-Sandi meminta agar dana triliunan rupiah itu dialihkan membantu korban bencana yang ada di Lombok dan Sulawasi Tengah (Sulteng).
Anggota Tim Ekonomi Prabowo-Sandi, Rizal Ramli meminta pemerintah agar dana untuk penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali dihemat dan dialihkan untuk membantu korban bencana alam di Sulawesi Tengah dan Lombok.
"Kami mendesak agar biayanya dihemat dan dimanfaatkan untuk korban bencana di Palu, Lombok dan Donggala," kata Rizal Ramli di kediaman Prabowo pada Jumat malam, seperti dilansir Antara.
Rizal mengatakan, dana penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia bisa dihemat dari US$70 juta menjadi US$10 juta. Dia menilai bahwa tugas penyelenggara hanya menyediakan tempat, makanan dan transportasi sehingga sektor-sektor pengeluaran bisa dihemat.
"Kami sedih sekali, dalam suasana keprihatinan bencana di Sulawesi Tengah dan Lombok namun pemerintah menunjukan kemewahan dalam penyelenggaraan tahunan IMF dan Bank Dunia," ujarnya.
Dalam pertemuan ini juga Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa koalisi Adil Makmur (koalisi Prabowo-Sandi) tidak akan mengirimkan delegasinya untuk hadir dalam pertemuan tahunan di Bali tersebut sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang terkena musibah bencana di Sulawesi Tengah dan Lombok.
"Koalisi Adil Makmur sepakat sebagai bentuk empati kita kepada saudara kita yang sedang tertimpa bencana di Lombok, Palu, Donggala, maka koalisi Adil dan Makmur bersepakat tidak mengirimkan delegasi ke Bali terkait pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia," ujar Dahnil Anzar.