Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Kepoin Genbest: Stunting Hilang, Ciptakan Generasi Cemerlang, di Pasuruan, Selasa (19/7). (Dok. Kominfo)
Di sisi lain, Sub Koordinator Bina Ketahanan Remaja, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur, Yuyun Evriana, menuturkan bahwa prevalensi stunting di Jawa Timur masih tinggi yaitu 23,5%. Masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia WHO yang menetapkan angka stunting normal di bawah 20%.
Karena itu, Yuyun mengimbau untuk mencegah stunting terutama bagi calon pengantin yang akan melahirkan generasi berikutnya di masa depan.
“Stunting banyak sekali akibatnya, ekonomi juga terpengaruh kalau banyak yang terkena stunting. Strategi pencegahan stunting ini dari hulu. Jauh-jauh hari di masa prakonsepsi sudah kita siapkan. Yang paling penting sebelum menikah adalah cek kesehatan reproduksi dan gizi,” tegas Yuyun.
Forum Kepoin GenBest yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kementerian Kominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik. (WEB)