KontraS: Masih Ada 8 Orang yang Hilang usai Demo Agustus 2025

07 Sep 2025, 16:37 WIB

WhatsApp Image 2025-08-28 at 15.52.24.jpeg

Demo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

Delapan orang masih hilang usai demo Agustus 2025, termasuk korban penghilangan paksa
KontraS sebarkan nomor hotline untuk pelaporan orang hilang
Polda Metro Jaya tetapkan 43 tersangka rusuh demo di Jakarta, termasuk satu anak di bawah usia 18 tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) hingga Sabtu, 6 September 2025 mencatat masih ada delapan orang yang hilang usai terjadi demo besar-besaran pada akhir Agustus 2025. Sebelumnya, jumlah orang yang dilaporkan hilang mencapai 10 individu.

Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya mengatakan, dua orang lainnya telah ditemukan keberadaannya dan diverifikasi. "Salah satu korban yang sempat menghilang keberadaannya ternyata dibawa secara paksa dari kediamannya oleh sosok yang tidak dikenal. Kini korban ditahan di Polres Jakarta Timur," ujar Dimas kepada IDN Times, Minggu (7/9/2025).

Korban tersebut, kata Dimas, sempat mengalami penghilangan paksa jangka pendek (short-term enforced disappearances). Sedangkan, satu korban lainnya juga mengalami penghilangan paksa jangka pendek yang kini sudah ditahan di Polres Jakarta Utara.

Dimas mengatakan, pihak kepolisian menahan dua individu tersebut tanpa memberi notifikasi kepada keluarga korban.

"Kami bisa mendapatkan informasi ini karena setiap hari kami muter ke polres, polsek, dan polda," tutur dia.

Sementara, delapan individu lainnya masih dinyatakan hilang. Siapa saja daftar individu yang hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya?

1. Daftar individu yang masih dinyatakan hilang usai demo akhir Agustus 2025

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dimas Bagus Arya di kantor YLBHI, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Berikut adalah daftar 8 nama yang hingga kini keberadaannya belum diketahui usai demo besar pada akhir Agustus 2025:

Lokasi terakhir terlihat di Bogor: Delta Surya Sindu Atmaja:
Lokasi terakhir terlihat di Cikole, Bandung: Fujian Esa Gumilar
Lokasi terakhir terlihat di Jakarta Barat:
Lokasi terakhir terlihat di Jakarta Pusat:
- Eko Purnomo
- Heri Susanto
- M. Miftakhul Huda
- Muhammad Farhan Hamid
- Reno Syahputradewo

Dimas menambahkan, dari temuan dan verifikasi tim KontraS di lapangan, individu-individu yang dijadikan tersangka diduga mengalami tindakan penyiksaan hingga luka-luka. Selain itu, proses penetapan tersangka diduga diduga melalui proses hukum yang tidak sah dan transparan.

2. KontraS sebarkan nomor hotline untuk pelaporan orang hilang usai demo

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya (YouTube/Jakartanicus)

Lebih lanjut, KontraS membagikan nomor hotline untuk pemberian informasi mengenai keberadaan orang hilang usai demo pada akhir Agustus 2025. Informasi itu dapat disampaikan lewat nomor 0896 6352 25998.

3. Polda Metro Jaya tetapkan 43 tersangka rusuh demo di Jakarta

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara, Polda Metro Jaya sudah menetapkan 43 orang tersangka yang diduga melakukan kerusuhan saat demo di Jakarta pada Agustus 2025. Angka ini bertambah dari sebelumnya 38 tersangka. Penangkapan terhadap para tersangka dilakukan di empat tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada 43 tersangka yang sudah kami tetapkan atas dugaan rangkaian tindak anarki," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers di kantor Polda Metro Jaya pada Kamis malam, 4 September 2025.

Dari 43 orang tersebut, sebanyak 42 di antaranya orang dewasa, dan satu anak di bawah usia 18 tahun. Polda Metro Jaya membagi 43 orang tersebut ke dalam dua klaster. Kelompok atau klaster pertama adalah mereka yang diduga melakukan penghasutan agar orang lain mengikuti demonstrasi.

“Yang melakukan penghasutan ada enam tersangka, dan semuanya telah ditahan," kata Ade Ary.

Sementara itu, klaster kedua adalah mereka yang diduga melakukan perusakan atau vandalisme terhadap bangunan, fasilitas umum, kendaraan, serta melawan petugas.

Sebanyak 38 dari total 43 tersangka telah ditahan. Sedangkan, satu orang lainnya masih berstatus dicari atau masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).