TNI AD Gelar Patroli 2 Kali Sehari untuk Pastikan Jakarta Aman

- Rute patroli meliputi area Medan Merdeka hingga kawasan diplomatik
- Prajurit TNI AD tak dibekali peluru tajam saat patroli
- Patroli perdana skala besar mengajak media sebagai bentuk transparansi
Jakarta, IDN Times - Patroli skala besar di Jakarta kembali digelar prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada Senin (1/9/2025). Kebijakan ini diambil usai terjadi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada pekan lalu. Bahkan, tak sedikit demonstrasi berujung ricuh.
Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan patroli skala besar rutin dilakukan hingga kondisi Jakarta dinyatakan kondusif.
"Patrolinya dilakukan dua kali dalam sehari. Pagi dan sore hari, tergantung situasi. Kodam Jaya yang nentuin," ujar Wahyu melalui pesan pendek, kepada IDN Times, Selasa (2/9/2025).
Patroli skala besar kali pertama dilakukan pada Minggu malam kemarin. Ini merupakan hari ketiga patroli digelar.
Sementara, dalam patroli kemarin, kegiatan dimulai pada pukul 11.00 WIB. Patroli dipimpin Letnan Kolonel Inf Agung Ari Wibowo dari Danyonif 318 dan melibatkan 100 prajurit Yonif 318, empat personel Pomdam, 15 motoris dan dukungan kendaraan taktis.
"Ada Maung 4 unit, truk 5 unit, ambulans 3 unit, dan kendaraan berpengeras suara," kata jenderal bintang satu itu.
1. Rute patroli meliputi area Medan Merdeka hingga kawasan diplomatik

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, rute patroli mencakup kawasan vital, mulai dari Medan Merdeka Barat, Thamrin, Sudirman, Pondok Indah, Mampang, hingga Menteng. Prajurit TNI AD juga menyisir jalan-jalan di depan gedung kementerian, pusat perbankan, kawasan diplomatik, dan Istana Negara.
Wahyu juga tak membantah patroli skala besar juga menggandeng aparta kepolisian. Mereka berbagi tugas dan rute patroli.
"Patroli ini bukan sekadar pengawasan, tetapi wujud komitmen menjaga keamanan dan membangun kedekatan dengan masyarakat. Di setiap titik, prajurit TNI hadir untuk menyapa, memberi rasa aman, dan menegaskan bahwa TNI AD selalu bersama rakyat," katanya.
2. Prajurit TNI AD tak dibekali peluru tajam saat patroli

Wahyu juga menegaskan dalam patroli skala besar, prajurit TNI AD tidak dibekali senjata tajam atau peluru tajam. Hal ini, kata dia, menunjukkan komitmen TNI AD bahwa kegiatan yang dilakukan murni untuk menciptakan kondusivitas wilayah, dan menghadirkan rasa aman di tengah masyarakat.
"Mereka hanya membawa perlengkapan standar pengamanan dan peralatan komunikasi. Patroli ini akan terus dilaksanakan hingga situasi dinyatakan benar-benar aman dan kondusif," imbuhnya.
Wahyu menambahkan, TNI AD hanya ingin warga Jakarta dan sekitarnya bisa merasa nyaman dalam berakitivitas.
3. Patroli perdana skala besar mengajak media sebagai bentuk transparansi

Dalam patroli perdana skala besar itu, TNI AD menggandeng media massa. Sejumlah media, termasuk IDN Times, turut mengikuti patroli dari awal hingga akhir. Mereka mendokumentasikan jalannya kegiatan dan menyebarkan informasinya kepada masyarakat.
Wahyu menjelaskan, keterlibatan media menjadi bentuk transparansi bahwa kegiatan patroli dijalankan secara profesional, humanis, dan sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kami ingin publik melihat langsung bahwa TNI AD hadir sebagai bagian dari penjaga stabilitas," katanya.