3 Faktor Anak Lakukan Perundungan Menurut FSGI

Anak 70 persen meniru orang dewasa di sekitarnya

Jakarta, IDN Times - Kasus perundungan siswa sekolah menengah pertama di Cilacap, Jawa Tengah viral di tengah masyarakat. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)  menjelaskan setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan anak melakukan perundungan termasuk kekerasan seperti itu, mulai dari faktor internal, eksternal dan situasional.

“Minimnya keteladanan dari orangtua atau orang dewasa di sekitar anak tumbuh kembang juga bisa menjadi faktor penyebab, mengingat perilaku anak 70 persen meniru orang dewasa di sekitarnya,” kata Sekjen FSGI, Heru Purnomo dikutip dari keterangannya, Rabu (4/10/2023).

Kasus di Cilacap digambarkan karena dasar anak-anak tergabung dalam kelompok atau geng. Pergaulan yang ada mempengaruhi perilaku hingga anak belajar melakukan kekerasan.

1. Faktor internal dari dalam diri atau lingkungan anak

3 Faktor Anak Lakukan Perundungan Menurut FSGIilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Faktor Internal adalah yang berasal dari dalam diri anak atau lingkungan keluarganya, serta bisa dari pengasuhan yang diterima. Contohnya adalah karena salah pengasuhan atau didikan dari orang tua anak menjadi manja. Anak yang selalu juga membuat mereka tidak paham konsekuensi dari perbuatannya. 

Selain itu anak yang diasuh dengan kekerasan juga disebut berpotensi kuat menjadi pelaku kekerasan kelak di kemudian hari.

Baca Juga: KPAI Ingatkan Hak Pelaku Perundungan Cilacap Harus Tetap Terlindungi

2. Faktor eksternal dari luar rumah anak

3 Faktor Anak Lakukan Perundungan Menurut FSGIIlustrasi siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah dengan prokes ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sementara itu, faktor eksternal adalah yang berasal dari luar rumah anak, misalnya faktor yang berasal dari lingkungan sekolah, pergaulan, dan atau lingkungan masyarakat.

Faktor ini juga termasuk pengaruh dari dunia maya dan penggunaan gadget, apalagi saat penggunaanya tanpa aturan atau edukasi dan pengawasan.

“Anak yang kerap mengakses konten kekerasan, bisa saja meniru konten tersebut, misalnya game online yang berisi kekerasan, bisa film juga,” katanya. 

Dalam faktor eksternal apalagi karena gadget anak bisa kecanduan konten pornografi dan kemudian melakukan kekerasan seksual.

3. Faktor situasional yang muncul tak terduga

3 Faktor Anak Lakukan Perundungan Menurut FSGIIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sedangkan terakhir, yakni faktor situasional adalah faktor yang muncul tak terduga. Misalnya anak menjadi siswa junior dan dipaksa siswa senior untuk ikut tawuran, karena takut menolak maka si anak ikut tawuran. 

“Atau misalnya situasi orangtuanya berpisah (tidak selalu terjadi) dan si anak mengalami tekanan psikologis namun tidak mendapatkan pertolongan  dari profesional atau tidak support sistem dalam keluarga barunya,” kata Heru.

Baca Juga: 7 Alasan Bullying Marak Terjadi di Sekolah, Jangan Disepelekan

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya