Anak Amy Klarifikasi Kasus Ortunya, Komnas: Tak Bijak Mereka Terlibat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polemik rumah tangga Amy, WNA Korea dan suaminya, Aden Wong asal Singapura, masih berlanjut. Kini salah satu persatu anak-anak mereka tampil ke publik untuk memberikan klarifikasi.
Menanggapi polemik ini Komnas Perempuan mengatakan orang dewasa seharusnya tidak melibatkan konflik suami dan istri pada anak.
“Tidaklah bijak menjadikan anak menjadi bagian dari konflik yang terjadi antara ayah dan ibunya,” kata komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi atau Ami kepada IDN Times, Rabu (13/3/2024).
1. Sebaiknya anak dimintai pendapat soal perawatan dan pengasuhan saja
Dia menjelaskan, dalam hak anak yang berlaku universal di seluruh dunia yaitu tumbuh kembang, partisipasi anak dan kepentingan terbaik untuk anak. Orang dewasa termasuk orang tua harus menghormati dan memenuhi hak anak.
“Sebaiknya ayah dan ibunya menyelesaikan masalah dan meminta pendapat anak tentang bagaimana perawatan," kata dia.
Baca Juga: Kasus Amy dan Aden Wong Bisa Ditangani Sesuai Hukum di Indonesia
2. Status keimigrasiannya tergantung pada jaminan suami
Editor’s picks
Ami juga menjelaskan pernikahan berbeda warga negara atau campuran seperti WNI dan WNA memang sarat akan kerentanan.
“Namun, dari kasus yang pernah diadukan ke Komnas Perempuan terkait perkawinan campuran (WNI dan WNA), perempuan dalam perkawinan campuran mengalami kerentanan berlapis,” kata dia.
Hal ini, kata dia, terkait dengan status keimigrasiannya yang tergantung pada jaminan suami, dan anak yang dipisahkan secara paksa dengan dibawa ke luar negeri atau dibawa ke indonesia oleh pasangannya.
Baca Juga: Komnas Perempuan Catat 289 Ribu Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
3. Perempuan berpindah mengikuti suami dan kehilangan dukungan
Kerentanan yang lain adalah perempuan yang berpindah mengikuti suami atau bukan di negara asalnya, akan kehilangan support system ketika terjadi permasalahan.
“Juga asing dengan budaya atau sistem hukumnya,” katanya.