Demo soal Hak Angket di Depan DPR Terbagi 2 Kubu, Polisi Beri Sekat

Massa dorong hak angket dan pemakzulan presiden

Jakarta, IDN Times - Massa demonstrasi yang mengaku sebagai gabungan dari relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu dan tiga menggelar demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Aksi ini dinamai Gerakan Masyarakat Tolak Pilpres Curang. Mereka mendesak agar DPR segera membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Bukan hanya itu, massa yang akan mendatangi DPR/MPR juga hendak memakzulkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, aksi ini digelar dari dua massa yang pro dengan hak anget dan yang kontra. Maka itu, polisi membuat sekat untuk memisahkan kedua kelompok massa ini.

"Akan ada dua kelompok elemen masyarakat, baik itu kelompok pro dan kontra. Tentu kami tidak berharap adanya gesekan antara massa pro dan massa kontra. Sehingga sampai dengan sore nanti kita akan melaksanakan keamanan," katanya.

"Tentu kami sudah membagi, karena menyampaikan aspirasi adalah hak setiap orang, sehingga di depan DPR ini sudah kami bagi, mana untuk massa pro dan mana massa kontra," sambung Susatyo.

Susatyo menyebutkan Polri juga mengerahkan 3.929 personel gabungan untuk mengamankan demonstrasi ini. Polisi juga siap melakukan pengalihan arus lalu lintas, jika situasi tidak kondusif.

"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan sejumlah 3.929 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan Instansi terkait," kata dia.

Diketahui, DPR RI hari ini tengah menggelar rapat paripurna setelah masa reses. Rapat juga membahas soal hak angket. Tiga anggota fraksi yakni PKB, PDIP, dan PKS mendorong digulirkan hak angket.  

Baca Juga: Kondisi Terkini di Demo DPR Aksi Pemakzulan Jokowi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya