Ketua Komnas HAM Disebut Dekat dengan Keluarga Cendana, Benarkah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) buka suara terkait beredarnya isu bahwa Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, dekat dengan keluarga Cendana.
Isu ini bermula dari beredarnya sebuah foto putra bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto, Tommy Soeharto, dengan seorang pria yang disebut sebagai Ahmad Taufan Damanik.
Namun menurut Komnas HAM, isu tersebut hoaks atau bohong. "Berita dan foto tersebut tidak benar," tulis Komnas HAM dalam keterangan persnya, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Bentrok FPI VS Polri, Jimly: Tunggu Investigasi Komnas HAM
1. Pria yang berfoto dengan Tommy Soeharto bukan Ahmad Taufan Damanik
Komnas HAM memberikan klarifikasi resmi bahwa pria yang berfoto dengan Tommy Soeharto dan diberi lingkaran merah bukan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Dalam rilisnya, Komnas HAM juga menyebut, Ahmad tidak pernah bertemu atau berfoto dengan anggota keluarga Cendana dalam kesempatan apa pun.
2. Komnas HAM klaim tidak bekerja dengan kelompok politik mana pun
Editor’s picks
Dengan adanya kejadian ini, Komnas HAM mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dan atau ikut menyebarluaskan berita bohong dan menyesatkan tersebut.
"Komnas HAM Republik Indonesia akan selalu bekerja berdasarkan mandat undang-undang, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan bekerja tidak dalam kaitan dengan kelompok politik manapun, tapi semata-mata untuk tegaknya hukum yang berlandaskan prinsip hak asasi manusia," tulis Komnas HAM.
3. Komnas HAM beri label hoaks
Ramainya isu bahwa Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dekat dengan keluarga Cendana dinarasikan dalam sebuah unggahan foto yang diberi keterangan tertulis.
“Pantas selama ini #komnasHAM selalu bersebrangan, ternyata Ahmad Taufan Damanik ketua Komnas HAM boneka cendana,” demikian keterangan foto tersebut.
Akhirnya unggahan itu diberi label hoaks oleh Komnas HAM dan dipublikasikan di sejumlah media sosial milik Komnas HAM.
Baca Juga: DPR Dukung Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidikan Kasus FPI-Polisi