Komnas Perempuan Dorong Masyarakat Cermati Rekam Jejak Calon Pemimpin

Pilih yang tak mendukung apalagi jadi pelaku kekerasan

Jakarta, IDN Times - Komnas Perempuan mendorong masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden dengan cermat, khususnya terkait pencegahan kasus kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan meminta masyarakat melihat rekam jejak, sikap, karakter, dan inisiatif, dari masing-masing paslon.

"Kita mendorong semua elemen masyarakat jeli di dalam memilih pemimpin masa depan, baik dari aspek track record, punya inisiatif untuk berbuat baik, mencegah kekerasan, lebih toleran," kata Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad dalam webinar bertajuk "Mewaspadai Potensi Kekerasan terhadap Perempuan dalam Pemilu 2024" secara daring, Senin (5/2/2024).

Baca Juga: Komnas Perempuan Beri 4 Catatan Debat Capres soal Isu Disabilitas

1. Pastikan pemimpin tak mendukung apalagi jadi pelaku kekerasan

Komnas Perempuan Dorong Masyarakat Cermati Rekam Jejak Calon PemimpinKomisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang dalam agenda Konferensi Pers “Waspada Kekerasan dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024” oleh Komnas Perempuan secara daring, Kamis (1/2/2024) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sementara itu Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang menambahkan, penting bagi masyarakat untuk memastikan pemimpin yang tak mendukung apalagi menjadi pelaku kekerasan. Hal itu bisa dilihat dalam kehidupan pribadi atau profesional dari paslon tersebut.

“Kita berharap, calon pemimpin yang akan dipilih tidak menjadi pelaku kekerasan,” katanya.

Baca Juga: Bawaslu Bersyukur Ditegur Megawati, Klaim Bekerja Seusai UU Pemilu

2. Napak tilas kericuhan Pemilu 2019

Komnas Perempuan Dorong Masyarakat Cermati Rekam Jejak Calon PemimpinBawaslu Kota Semarang saat melakukan seleksi pada calon pengawas TPS Pemilu 2024. (dok Bawaslu Kota Semarang)

Komnas Perempuan mengatakan, debat kelima capres dan cawapres yang digelar Minggu (4/2/2024), berlangsung lebih damai. Masing-masing paslon lebih tenang dan saling menghormati.

Meski begitu, Komnas Perempuan menyoroti pengalaman pada Pemilu 2019. Mereka berharap, kericuhan yang sempat terjadi pada tahapan pemilu sebelumnya tak terulang.

Baca Juga: Relawan Prabowo - Gibran Ini Bentuk Satgas Anti Pemilu Curang 

3. Pemilu diharapkan damai tanpa kekerasan pada kelompok rentan

Komnas Perempuan Dorong Masyarakat Cermati Rekam Jejak Calon PemimpinWakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin dalam Webinar “Mewaspadai Potensi Kekerasan terhadap Perempuan dalam Pemilu 2024” (YouTube/Komnas Perempuan)

Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengungkapkan, penyelenggara pemilu, aparat keamanan, masyarakat, serta peserta pemilu diharapkan mengedenkan keamanan dan perdamaian.

"Pemilu 2024 memerlukan netralitas pihak-pihak tertentu yang tidak boleh menunjukkan keberpihakannya, yang lebih mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, HAM, dan perspektif kelompok rentan," kata Mariana.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya