Polisi: Hasil Tes DNA Menyatakan Dua Bayi di Bogor Tertukar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, menemukan titik terang. Polres Bogor akhirnya mengumumkan bahwa hasil tes DNA menyatakan bahwa dua bayi itu 99,99 persen memang tertukar.
"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, di mana ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers di Mako Polres, Cibinong, Bogor dilansir dari ANTARA, Sabtu (26/8/2023).
1. Polisi lakukan upaya penyelidikan
Rio mengatakan, Polres Bogor telah melaksanakan sejumlah langkah penyelidikan. Pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk seluruh perawat dan bidan di rumah sakit yang bertugas saat kedua ibu dari masing-masing bayi melahirkan.
Dua bayi ini tertukar setelah satu tahun lalu melahirkan di tempat yang sama, Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Bogor.
Baca Juga: Fakta-Fakta Bayi di Bogor yang Tertukar, Hasil Tes DNA Negatif
2. Sudah periksa RS, perawat dan bidan
Polisi juga telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini, diawali dengan mendatangi lokasi kejadian di RS Sentosa.
"Langkah-langkah telah kami lakukan dari penyelidikan, kemudian kami mengumpulkan para saksi, kemudian kami melakukan pemeriksaan mendalam terhadap RS dan seluruh perawat dan bidan yang ada pada saat kejadian," katanya.
Editor’s picks
3. Berawal dari Siti dan suami yang merasa bayinya tertukar
Kasus ini bermula saat pasangan asal Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada 10 Agustus 2023.
Siti merasa bayinya tertukar usai melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022. Dia merasa ada yang berbeda dari rambut sang putra, karena sebelumnya sempat menyusui bayinya.
Saat hendak pulang ke rumah, dia mengonfirmasi kecurigaannya tersebut tetapi suster mengatakan hanya gelang yang tertukar.
4. Tes DNA anak yang dirawat Siti negatif, terbukti bukan anak kandung
Dua bulan lalu, keluarga Siti akhirnya melakukan tes DNA pada bayi yang dirawatnya selama ini. Tes dilakukan usai ada audiensi dengan pihak Rumah Sakit dan direktur.
"Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," kata Kuasa Hukum Siti, Rusdy Ridho.
Kemudian ada upaya meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS untuk mencari anak Siti yang sesungguhnya.
"Terduga dari RS tertukar kepada gelang ada di pasien B, tapi pasien B tidak ingin melakukan tes DNA akhirnya kami sebagai kuasa mengambil langkah hukum membuat pengaduan ke unit PPA Polres Bogor," katanya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Kawin dan Nikah, Jangan Tertukar