Polisi Semprot Jalan untuk Atasi Polusi, Kemenkes: Tidak Efisien!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, Times - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan upaya penyemprotan jalan untuk atasi polusi udara tidaklah disarankan karena tak efisien.
"Kalau untuk skala kecil bisa, di Industri itu bisa dilakukan, tapi kalau untuk skala besar banyak ahli tidak menyarankan, pertama tidak efisien," kata dia saat konferensi pers di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).
1. Hal ini disebut tidak efisien
Maxi mengatakan, upaya ini masih jadi perdebatan. Karena pengalaman dari China, penyemprotan jalan terbilang tidak efisien.
"Bagaimana soal penyemprotan air, ini masih debatable, di pengalaman di China. Kami sudah kumpul ahli di China," kata dia.
Baca Juga: Respons Heru Budi soal Semprot Air Tak Efektif Atasi Polusi Udara DKI
2. Ada syaratnya yakni air harus bersih dengan curah tinggi
Editor’s picks
Maxi menggungkap ada syarat yang harus dipenuhi saat menyiramkan air ke jalan. Pertama adalah curah air harus tinggi dan juga menggunakan air bersih.
"Airnya harus bersih, curahnya air itu harus tinggi, karena kalau gak, dia akan naik ke atas. Jadi itu tidak disarankan dan tidak dilakukan untuk penyemprotan," kata dia.
3. Polisi atasi polusi udara dengan siram air ke jalan
Sebelumya, polisi melakukan upaya mengatasi polusi udara dengan menyiram air ke jalan. Salah satunya dilakukan Polda Metro Jaya. Kala itu ada empat mobil water cannon untuk menyiram kedua sisi Jalan Sudirman hingga Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Trunoyudo, mengatakan bahwa polusi udara di Jakarta saat ini sudah menjadi perhatian masyarakat.
“Polda Metro Jaya melakukan kesiapan dengan pengecekan kendaraan taktis water cannon, kemudian melakukan penyemprotan jalan protokol guna mengurangi dampak polusi udara di Jakarta,” kata Truno, dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Terburuk Kedua Meski Sudah Diguyur Hujan Buatan