Lion Air Delay Berantai, Sejumlah Penumpang di Bandara Changi Singapura Mengamuk

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait kejadian keterlambatan (delay) berjam-jam lima pesawat Lion Air di sejumlah bandara sejak 21 Juli 2016 kemarin.

Budi mengatakan berdasarkan laporan awal yang masuk, salah satu penyebab delay adalah adanya perbaikan runway di bandara Juanda, Surabaya. Oleh karena itulah, Menhub juga akan meminta klarifikasi dari pihak Angkasa Pura 1 sebagai pengelola bandara.

Menhub belum berspekulasi apakah Lion Air akan dijatuhi sanksi atas delay yang sudah berkali-kali terjadi ini. Dia mengaku akan mempelajari dan mengkaji dulu sebelum mengambil keputusan lebih lanjut. Dia ingin tahu apakah permasalahannya ada di operator, di otoritas atau di Dephub? Setelah itu, baru akan dibicarakan tentang tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Maskapai penerbangan Lion Air mengonfirmasi bahwa penundaan penerbangan atau delay yang terjadi sejak hari Minggu 31 Juli 2016 di Bandara Soekarno-Hatta adalah disebabkan karena adanya masalah operasional.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait menjelaskan salah satu penyebab masalah tersebut dikarenakan adanya pergantian awak penerbangan atau crew. Selain itu juga terdapat beberapa pesawat yang mengalami masalah teknikal.

Adapun penerbangan Lion Air yang mengalam delay panjang antara lain: JT 650 rute Cengkareng – Lombok, JT 630 rute Cengkareng – Bengkulu, JT 590, rute Cengkareng – Surabaya, JT 582, rute Cengkareng – Surabaya, dan JT 526, rute Cengkareng - Banjarmasin.