Ini Fungsi Chloroquine untuk Atasi Pasien Positif Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi menjelaskan, chloroquine yang saat ini disebut-sebut sebagai obat untuk penanggulangan COVID-19 bukan merupakan antivirus dari penyebab wabah berbahaya tersebut.
"Chloroquine memang tidak spesifik dalam artian untuk antivirusnya," kata Adib saat dihubungi IDN Times pada Sabtu (21/3).
"Itu menjadi bagian dari obat-obat yang diberikan. Ada anti-virus, ada Vitamin-C, kemudian ada juga chloroquine ," kata dia lagi.
1. Tidak diberikan pada lini pertama
"Chloroquine diberikan bukan pada lini pertama tapi pada kondisi jika ada perberatan," kata Adib kepada IDN Times. Perberatan dalam hal ini dijelaskan Adib merupakan perberatan kondisi klinis pasien yang telah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Kan kalau COVID-19 dan dia berdampak secara klinis bakal ada gejala-gejala pneumonia," kata Adib.
"Pada saat ada perberatan, maka itu kemudian diberikan," kata Adib lagi.
Baca Juga: RI Pilih Klorokuin Bagi Pasien COVID-19, WHO Sebut Obat Belum Manjur
2. Manfaat yang ditimbulkan chloroquine
Editor’s picks
Berdasarkan literatur yang dimiliki IDI, menurut Adib, chloroquine memang sudah digunakan di negara-negara lain ketika berada dalam perawatan wabah COVID-19.
"Berdasarkan beberapa literatur (chloroquine ) untuk anti-peradangan, jadi (chloroquine) mengurangi peradangannya sendiri," kata Adib menyampaikan efek yang ditimbulkan bagi pengguna chloroquine.
Selain itu, menurut Adib, berdasarkan literatur, kandungan ini disebut dapat mengurangi replikasi dan duplikasi dari DNA virus itu sendiri.
3. Pemerintah klaim sudah siapkan obat untuk pasien positif corona
Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemerintah sudah menyiapkan obat bagi pasien positif terinfeksi virus corona.
"Pemerintah juga menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk menangani COVID-19," kata Jokowi ketika menyampaikan keterangan persnya, di Istana Kepresidenan Bogor, yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (20/3).
Obat ini, menurut Jokowi, juga sudah digunakan di sejumlah negara. Dia menyebutkan telah meminta ahli farmasi untuk memproduksi obat tersebut dengan jumlah yang banyak. Sementara untuk chloroquine sendiri, Indonesia sudah punya stok sebanyak 3 juta di dalam negeri.
Baca Juga: [BREAKING] Jokowi: Pemerintah Sudah Siapkan Obat untuk Pasien COVID-19