Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku belum memikirkan pengganti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada 1 Juli 2022. Hal itu dilakukan karena saat ini masih dalam keadaan berduka.
"Belum, masih dalam proses semuanya, kita juga menunggu masih berduka," ujar Jokowi di sela-sela kunjungannya di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Diketahui, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian sebagai Menteri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Ad Interim.
Tito menjabat sementara untuk menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia. Penunjukkan itu disampaikan melalui surat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno. Surat tersebut menugaskan Tito sebagai MenPAN-RB Ad Interim hingga 15 Juli 2022.
"Berdasarkan surat B-596/M/D-3/AN.00.03/07/2022 yang ditandatangani oleh Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menjabat sebagai Menteri PAN RB ad interim pada 4-15 Juli 2022," tulis surat yang ditandatangani Pratikno seperti dilihat IDN Times, Selasa (5/7/2022).
Tjahjo meninggal dunia pada Jumat, 1 Juli 2022 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Tjahjo meninggal dunia karena sakit.
Di hari yang sama, jenazah Tjahjo langsung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Lokasi makam Tjahjo berada di Blok Z.
Menantu Tjahjo Kumolo, Detri Warmanto mengungkap mertuanya memiliki sejumlah penyakit.
"Kemarin sempat sakit, ada infeksi di perut, terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke liver, dan sudah pakai alat bantu pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah segala macam," ujar Detri usai pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022).
Detri mengatakan, kondisi Tjahjo bisa stabil apabila menggunakan alat bantu pernapasan. Apabila tidak, kondisinya kembali memburuk.