Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, peristiwa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) belakangan ini menunjukkan adanya sebuah bentuk manipulasi hukum.

"Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi," ucap Megawati dalam pidatonya, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Minggu (12/11/2023).

Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara gamblang apa yang dimaksud sebagai manipulasi hukum tersebut. Megawati hanya mengatakan, manipulasi tersebut terjadi lantaran adanya praktik kekuasaan yang mengabaikan kebenaran.

"Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar nurani," katanya.

1. Hukum harus jadi alat kebenaran

Ilustrasi hukum (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam pidatonya tersebut, Megawati menegaskan bahwa rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi di Indonesia.

Hukum, kata Megawati, harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Selain itu, hukum juga harus mampu mewujudkan keadilan dan jadi alat untuk mengayomi seluruh rakyat Indonesia.

"Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia. Dengan keadilan inilah kemakmuran pasti akan bisa diwujudkan," ucap Megawati.

2. Megawati apresiasi keputusan MKMK

Editorial Team

Tonton lebih seru di