Mengenang 3 Tahun Ani Yudhoyono, SBY Sampaikan 2 Permintaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar acara untuk mengenang sang istri, Ani Yudhoyono, yang telah berpulang sejak 2019.
Dalam acara tersebut, SBY menayangkan cuplikan berisi kenangannya bersama Bu Ani, hingga video klip dan lagu yang dibuat khusus untuk mengenang sang istri. SBY juga menampilkan pameran lukisan dalam acara tersebut.
Baca Juga: Politikus Demokrat Ungkap Alasan SBY Temui Surya Paloh
1. SBY minta doa pada para sahabat Ibu Ani
Dalam pidatonya, SBY memohon doa untuk almarhumah yang telah berpulang. Dia sebelumnya meminta maaf karena tak bisa mengundang semua sahabat almarhumah Ani saat itu.
“Tentunya sahabat almarhumah Ibu Ani bukan hanya yang hadir di ruangan ini saat ini. Namun kami tidak dapat mengundang dan menghadirkan sahabat-sahabat yang lain,” tutur SBY dalam sambutannya di Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2022) malam.
"Oleh karena itu, saya mohon maaf dan mohon doa dari para sahabat, agar kiranya almarhumah Ani Yudhyono hidup tenang di sisi Allah SWT," ujar dia, melanjutkan.
2. SBY singgung pengabdian negara tak mengenal usia
Pada akhir pidatonya, SBY berpesan agar selalu mengabdi dan mencintai Negara Republik Indonesia. Mantan Purnawirawan Jenderal TNI itu menyebut bahwa tak ada batasan usia untuk mencintai bangsa Indonesia.
“Kita dengan pertolongan Allah mesti melanjutkan ibadah dan pengabdian pada negara. Pengabdian pada negara yang kita cintai ini tidak mengenal usia dan batas akhir,” tuturnya.
Baca Juga: 7 Potret Warga Antre Selfie di Makam Habibie dan Ani Yudhoyono
3. Tokoh-tokoh yang turut hadir
Menurut pantauan IDN Times di lokasi, beberapa tokoh turut menghadiri acara bertajuk Mengenang Almarhuman Ani Yudhoyono tersebut.
Beberapa tokoh yang hadir adalah Mantan Wapres Jusuf Kalla dan Boediono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf, mantan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, Mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Chairul Tanjung, dan Fadel Muhammad.