Melihat Arah Dukungan Politik Anak-Anak Gus Dur di Pilpres 2024

20 Des 2023, 17:22 WIB

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid (youtube.com/IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid alias Yenny Wahid, telah menyatakan untuk mendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sementara itu, suami Yenny, Dhohir Farisi, berada di kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena bergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Lalu, bagaimana arah politik anak-anak Gus Dur yang lain, seperti Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Anita Hayatunnufus Wahid, dan Inayah Wulandari Wahid?

Alissa mengatakan, tak akan menyampaikan arah dukungan politiknya kepada publik.

"Rahasia, gitu jawabannya. Jadi kita gak mengumumkan, semuanya pasti punya ya siapa paslon yang mau didukung. Satu, kita tidak memaksakan, tidak ada satu orang pun yang memaksakan satu sama lain kepada orang lain, jadi saya juga tidak tahu nanti Anita akan pilih siapa, juga Inayah akan pilih siapa, yang saya tahu Yenny milih siapa," ujar Alissa kepada IDN Times, Rabu (20/12/2023).

1. Yenny dan suami beda pilihan politik bukan bermaksud 'dua kaki'

Yenny Wahid dalam acara IMGS 2023, Feminine Narratives Unveiled: Authentic Conversations on Women's Lived Experiences pada Minggu (26/11/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Dalam kesempatan itu, Alissa menampik soal dugaan Yenny Wahid dan suami berbeda pilihan politik karena melakukan 'dua kaki' atau cari aman. Alissa menyebut, di keluarganya senantiasa menghormati perbedaan.

"Gak sih, benar-benar keputusan yang dinalar kita tuh, kebiasaan kita itu untuk saling menghormati yang membuat kita bisa jadi punya kebebasan untuk memilih siapa yang mau kita dukung. Jadi, ketika Faris masuk PSI ya tentu dengan semua konsekuensinya, ketika PSI-nya mendukung Pak Prabowo sudah itu tinggal pilihannya dia apakah sama dengan PSI. Sementara Yenny kan sudah memutuskan Pak Ganjar Prof Mahfud itu sebelum PSI memutuskan secara terbuka ya, itu saling menghormati saja. Dan itu gak pernah menjadi persoalan," ucap dia.

2. Yenny menyampaikan ke keluarga kalau mau dukung Ganjar-Mahfud

Yenny Wahid dalam acara IMGS 2023, Feminine Narratives Unveiled: Authentic Conversations on Women's Lived Experiences pada Minggu (26/11/2023). (dok. IDN Media)

Dalam kesempatan itu, Alissa mengakui, Yenny Wahid sempat menyampaikan ke keluarga kalau mau mendukung Ganjar-Mahfud. Keluarga pun tak mempermasalahkannya.

"Iya, dia (Yenny) ngomong sih sama kita, dia bilang aku pamit ya, aku terbuka akan dukung Ganjar-Mahfud dengan perimbangan ini, ini. Ya sudah kami menghormati itu. Saya punya pilihan yang itu tentu rahasia, tapi pilihan itu tidak akan saya sampaikan ke publik, karena saya punya Jaringan Gusdurian yang harus dijaga netralitasnya, kita juga mempersilakan Jaringan Gusdurian untuk memilih siapa yang ingin mereka pilih," kata dia.

3. Kriteria capres-cawapres pilihan keluarga Gus Dur

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid (youtube.com/IDN Times)

Lebih lanjut, Alissa kemudian membeberkan kriteria capres-cawapres keluarga Gus Dur. Salah satunya yang paling mendekati dengan nilai-nilai Gus Dur.

"Pada dasarnya kami-kami ketika memilih, kami menggunakan patokan nilai-nilai yang diteladankan Gus Dur, itu yang paling penting, siapa sih di antara mereka yang paling dekat. Gak mungkin orang plek ketiplek dengan Gus Dur, bahkan Prof Mahfud yang paling dekat dengan Gus Dur tentu punya hal yang berbeda dengan Gus Dur. Tapi punya irisan," ujar dia.

"Mas Ganjar punya irisannya berapa, Prof Mahfud irisannya berapa, Prabowo irisannya berapa, Gibran irisannya seberapa, Cak Imin irisnanya seberapa, Anies Baswedan irisannya seberapa, nah kita melihatnya dari itu," imbuhnya.