Membanggakan, Menteri Susi Sabet Penghargaan Bidang Maritim Tertinggi

Peter Benchley Ocean Awards merupakan penghargaan maritim tertinggi di dunia yang unik. Alasannya, tidak saja mengakui pembuat kebijakan publik dan prestasi yang dicapainya, tetapi juga mengutamakan peran warga masyarakat dalam menyelamatkan laut. 

Dalam sambutannya, Susi mengatakan penganugerahan ini tak terlepas dari peran kunci yang diembannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dilansir dari Tempo, penghargaan tertinggi di dunia itu semakin menguatkan keyakinannya bahwa kebijakannya selama ini untuk Indonesia sudah benar. Ia menceritakan kebijakannya selama ini telah melalui perhitungan dan pertimbangan yang matang. Alhasil, dampak positifnya telah dirasakan pemerintah dan masyarakat Indonesia, terutama nelayan. 

Sejumlah kebijakan Susi yang kontroversial dianggap berhasil memulihkan kondisi perikanan Indonesia, bahkan menjadi lebih baik. Misalnya seperti pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal, larangan penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, serta penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan di Indonesia. 

Meski kerap merasakan tekanan dan ancaman,  Susi tak gentar. Ia terus membuat kebijakan dan terobosan baru secara tegas. Ia bercita-cita ingin menjadikan laut Indonesia sebagai masa depan bangsa. 

Menteri Susi juga pernah menerima penghargaan internasional lainnya. 

Kontribusi yang signifikan terhadap pelestarian alam Menteri Susi menjadi salah satu faktor dia dianugerahi Leaders for a Living Planet Award dari World Wildlife Fund for Nature (WWF) pada 17 September 2016 lalu. Selain itu, organisasi lingkungan dunia itu memilih Menteri Susi karena komitmennya melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Misalnya seperti memberantas praktek perikanan ilegal, pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis ilmiah, dan memperkuat kesehatan laut dengan memperluas jejaring kawasan konservasi perairan.

Dikutip dari Rappler, WWF berharap Susi dapat meningkatkan potensi perikanan Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara penghasil perikanan tangkap dan budidaya terbesar kedua di dunia. Namun, menurut data Bank Dunia 2015, kerugian negara akibat praktek pencurian ikan ilegal mencapai 20 miliar dolar AS per tahun.