Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku terus mendorong Kerajaan Arab Saudi memberikan tambahan kuota petugas haji. Saat ini, jatah petugas haji Indonesia berjumlah 1 persen dari total kuota 221 ribu jemaah.
"Prinsip kami lebih baik orang Indonesia melayani jemaah Indonesia dari pada dari Arab," ujar Menag saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, dilansir laman Kemenag, Kamis (13/2/2025).
Menurut Nasaruddin, ada kesulitan bahasa jika jemaah haji Indonesia dilayani warga Saudi. Ia menekankan pentingnya kemudahan komunikasi selama beribadah di Tanah Suci.
"Di sana kan ada kesulitan bahasa, masyarakat kita nggak bisa bahasa Arab, ya kan? Kalau orang Mesir, orang Syria, mereka semuanya bisa bahasa Arab. Kalau ada yang sakit, ada yang tersesat, orang Arab nggak bisa bahasa Indonesia, orang Indonesia nggak bisa bahasa Arab," ucap dia.
"Nah, karena itu kami minta kepada pemerintah Saudi Arabia kemarin supaya diberikan kuota tambahan demi untuk membantu juga petugas haji Saudi Arabia," sambungnya.
Dalam rapat kerja itu, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, meminta Kemenag cepat merespons keluhan jemaah haji.
"Sebentar lagi kita reses, biasanya banyak masyarakat yang memberi keluhan, baik masalah haji atau lainnya. Saya juga berharap Kemenag merespon dengan cepat pada saat itu," kata Marwan.
Marwan juga meminta Kementerian Agama melakukan mitigasi risiko dalam penyelenggaraan haji.
"Mitigasi risiko ini penting dibuat agar penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.