Menag Sebut Kuota Khusus Jemaah Haji Lansia Bertambah di 2023

17 Jul 2022, 10:55 WIB

Menag Yaqut Cholil Qoumas usai rapat evaluasi di Jeddah, Sabtu (16/7/2022). (Dok. Kemenag).

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkap, berdasarkan informasi Kementerian Haji Arab Saudi, kemungkinan kuota haji Indonesia pada 2023 akan lebih banyak dari tahun ini.

Tahun ini Indonesia mendapat kuota haji sebesar 100.051 orang. Jumlah ini hanya sekitar 46 persen dari kuota normal yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikatakan Gus Men, sapaan akrabnya, usai memimpin Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 H di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

"Mudah-mudahan kuota tahun depan naik. Berdasarkan informasi yang saya terima dari Menteri Haji, lebih banyak dari tahun ini," kata Yaqut.

1. Ada kuota khusus jemaah lanjut usia

Ilustrasi jemaah calon haji Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Menag terus intens berkomunikasi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, untuk memperoleh kuota khusus jemaah lanjut usia (lansia).

"Definisi seperti apa saya belum tahu. Lebih baik kita tunggu saja pemerintah Saudi," tambah Yaqut.

Kuota haji 2022 sebanyak 100.051 terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus. Dalam lima tahun sebelumnya, kuota haji reguler Indonesia mencapai 155.200 (2015 dan 2016), 204.000 (2017 dan 2018), serta 214.000 (2019).

2. Jadwal penerbangan kepulangan jemaah haji berubah-ubah

Ilustrasi jemaah calon haji asal Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut Menag, salah satu poin yang dibahas dalam rapat evaluasi penyelenggaraan haji adalah beberapa perubahan jadwal penerbangan jemaah pada saat keberangkatan.

Hal itu diketahui dari surat pemberitahuan perubahan jadwal, yang beberapa kali disampaikan maskapai.

"Terkait jadwal penerbangan yang berubah-ubah dari Garuda Indonesia, sampai hari ini kita dapat surat perubahan jadwal ke-16,” ungkap Gus Men.

3. Menag minta jadwal kepulangan haji tidak berubah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Arafah (dok. Kemenag)

Menag Yaqut meminta maskapai untuk memperhatikan jadwal penerbangan kepulangan jemaah haji, agar jadwal yang telah disusun dan disepakati tidak berubah.

"Ini sudah saya minta pak Dirjen dengan jajarannya untuk bicara ulang dengan pihak maskapai, jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu, tidak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan karena ini terkait dengan jemaah dan hal-hal lain,” jelas Gus Men.

“(Kaitan itu) termasuk (dengan masalah) penganggaran, konsumsi jemaah terutama karena tidak semudah di Indonesia. Saya minta tegas aja sesuai kontrak," lanjutnya.