Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
eb7a1ed9-bb40-4a5e-92ce-a3e924f50fc6.jpeg
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/8). (dok. Kemnaker)

Intinya sih...

  • Penyiapan tenaga kerja yang kompeten dan relevan.

  • Transformasi Balai Latihan Kerja untuk adaptif terhadap teknologi dan pasar kerja.

  • Penciptaan lapangan kerja inklusif dan berkelanjutan bagi semua kelompok.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan dunia usaha melalui penguatan ekosistem ketenagakerjaan. 

Hal ini diwujudkan melalui pendekatan supply dan demand yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja berkualitas sekaligus memperluas penciptaan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan.

1. Penyiapan tenaga kerja yang kompeten dan relevan 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/8). (dok. Kemnaker)

Hal tersebut disampaikan Menaker saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/8).

Dalam paparannya, Menaker menjelaskan bahwa pendekatan supply difokuskan pada penyiapan tenaga kerja yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri. 

2. Transformasi Balai Latihan Kerja

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/8). (dok. Kemnaker)

Salah satu strategi utamanya adalah transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) agar lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika pasar kerja.

“Kita menyadari bahwa modalitas BLK merupakan aset besar yang sudah kita miliki. Karena itu, penting bagi kami untuk terus meningkatkan otoritas dan kapasitasnya agar lebih banyak orang yang bisa dilatih dengan kurikulum yang lebih mutakhir, serta mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri. Inilah yang saat ini sedang kami lakukan,” ujar Menaker.

3. Penciptaan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) APINDO ke-34 yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (5/8). (dok. Kemnaker)

Sementara itu, pendekatan demand dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah terus mendorong terciptanya ekosistem ketenagakerjaan yang terbuka bagi semua kelompok, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.

Strategi yang ditempuh antara lain pengembangan kebijakan rekrutmen yang inklusif, pembentukan Talent & Innovation Hub untuk melatih tenaga kerja mandiri, serta pelaksanaan Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional guna meningkatkan daya saing. (WEB)

Editorial Team