Mendagri Usul Pemilu 2024 Digelar April atau Mei, Beda Usulan KPU

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tak sepakat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), tentang jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024. Tito mengatakan pemerintah mengusulkan jadwal Pemilu 2024 digelar pada April atau Mei.
"Oleh karena itu kami mengusulkan agar hari pemungutan suaranya (pemilu) dilaksanakan pada April seperti tahun-tahun sebelumnya. Atau kalau masih memungkinkan Mei 2024. Nah, untuk itu ini memerlukan exercise yang secara detail," ujar Tito saat rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR, KPU, Bawaslu, dan DKPP di kompleks parlemen, Kamis (16/9/2021).
1. Alasan pemerintah ingin Pemilu 2024 digelar April atau Mei
Tito menjelaskan pemerintah mengusulkan Pemilu 2024 digelar April atau Mei karena mengedepankan prinsip efisiensi. Penentuan hari Pemilu 2024, sambungnya, akan berdampak pada proses tahapan pemilu.
"Ini akan berdampak pada polarisasi stabilitas politik keamanan, eksekusi program peraturan pemerintah daerah, dan lain-lain. Bukan hanya pusat, daerah juga. Kan semua berdampak," ujarnya.
Tito pun ingin penentuan pengambilan keputusan mengenai jadwal Pemilu 2024 ditunda.
"Kami meminta agar penentuan waktu pemungutan suara 2024 diputuskan dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR dan para penyelenggara di rapat yang berikutnya sebelum reses selesai," kata dia.
Terkait jadwal Pilkada 2024 yakni di November, Tito mengatakan, pemerintah sepakat dengan usulan KPU.