Jakarta, IDN Times - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro datang menemui Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/8). Kedatangan Bambang tersebut untuk memberikan kajian terbaru mengenai ibu kota Indonesia yang baru.
Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga sempat mengatakan bahwa ia belum bisa mengumumkan lokasi ibu kota baru lantaran masih harus mengkaji beberapa hal lagi.
Bambang menyampaikan, ia datang ke Istana tersebut karena dipanggil oleh Jokowi. Ia pun sekaligus menyerahkan detail kajian mengenai ibu kota baru pada kedatangannya itu.
"Jadi sudah kami serahkan, dan Presiden akan melihat dan me-review dan mudah-mudahan setelah itu akan ambil keputusan," kata Bambang.
Jokowi, yang kemarin sempat mengatakan masih akan melihat dua kajian lagi terkait ibu kota baru. Bambang mengatakan itu bukan karena ada data atau kajian yang kurang, melainkan masih ada beberapa hal yang mesti didalami lagi oleh pemerintah.
"Bukan kurang, artinya ada detail yang harus kami dalami dan barusan kami serahkan," jelasnya. Dua detail tersebut terkait dengan struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan kota baru.
Terkait lokasi pasti ibu kota, Bambang enggan menjawab dengan gamblahg. Ia hanya menuturkan bahwa pengumuman lokasi akan segera diumumkan oleh Jokowi.
"Lokasi nanti diumumkan, sabar," terang Bambang.
Jokowi mengatakan saat ini belum saatnya lokasi ibu kota baru diumumkan. Sebab, pemerintah masih mengkaji berbagai kemungkinan.
"Akan kita umumkan pada waktunya, masih menunggu kajian, tinggal satu, dua kajian belum disampaikan kepada saya," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (22/8).
Berbeda dengan Jokowi, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil sebelumnya sempat blak-blakan mengatakan lokasi calon ibu kota negara yang baru. Hal itu dia ungkapkan saat menjawab pertanyaan wartawan soal lokasi ibu kota baru.
Saat itu wartawan mempertanyakan soal kepastian tanah yang akan digunakan untuk pembangunan pusat pemerintahan. Dia menjawab bahwa tanahnya saat ini masih belum dikunci pemerintah.
"Begitu diputuskan di mana lokasinya akan kita kunci," ujarnya di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8).
Selanjutnya, Sofyan ditanya soal lokasi tanah tersebut bahwa ada di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Dirinya pun membenarkan pertanyaan tersebut.
"Iya Kaltim benar tapi belum tahu, lokasi spesifiknya di mana yang belum," ungkapnya.