Sebanyak 33 siswa kelas 8 SMPN 2 Pare, Kediri, melakukan kunjungan ke kantor Bupati Kediri. (Dok. Pemkab Kediri)
Di dalam ruang kerja, ke-33 siswa itu mendapatkan kesempatan untuk duduk di kursi bupati sekaligus mengabadikan momen langka itu dengan sang empunya kursi.
Mendapatkan giliran berfoto, Efraim justru bisa merasakan bagaimana hari-hari Mas Dhito mengurus berkas kepemerintahan. Dengan menyodorkan surat, Mas Dhito menirukan gaya jajarannya. Sedangkan Efraim duduk berlagak jadi bupati Kediri.
“Pak Bupati setuju apa tidak kira-kira kalau ada agenda ini?” tanya Mas Dhito pada bupati cilik itu.
“Setuju, agenda ini hanya dilakukan sekali,” kata Bupati Efraim.
“Nggeh, monggo diparaf Pak Bupati,” minta Mas Dhito.
Efraim terlihat sedikit grogi berada di kursi kerja orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu. Pun demikian dirinya merasa senang sekaligus bangga karena tidak semua orang bisa mengalami hal serupa.
Ketua Kelas 8A itu tak menyangka bahwa dirinya bisa menjadi bupati. Bahkan, dia menyebutkan kejadian itu tak dapat diulangi untuk kedua kalinya. “Wah, senang sekali bisa menjadi orang pertama di Kabupaten Kediri,” ujarnya.