Mudahkan Jemaah, BPKH Kembangkan Layanan Haji Berbasis AI
- Penggunaan teknologi yang tepat bisa efisiensikan layanan keuangan untuk jemaah haji
- Teknologi bukan sekadar sarana hiburan
- Pengembangan teknologi sesuai dengan visi BPKH
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggandeng Buzz ARVR Pte. Ltd., perusahaan teknologi asal Singapura, untuk mengembangkan layanan haji. Perusahaan itu bergerak pada pengembangan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI).
Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander, mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah konkret BPKH dalam memperkuat transformasi digital layanan haji Indonesia agar semakin relevan dengan kebutuhan Jemaah di era modern.
“BPKH berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Jemaah Haji dan Umrah. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan pengalaman beribadah yang lebih tenang dan terarah melalui teknologi digital yang aman dan bermanfaat,” ujar Harry dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/11/2025).
1. Penggunaan teknologi yang tepat bisa efisiensikan layanan keuangan untuk jemaah haji
Dalam kesempatan itu, Dewan Pengawas BPKH, Heru Muara Sidik, mengatakan penerapan teknologi digital yang tepat dapat membuat layanan keuangan serta kegiatan ibadah haji menjadi lebih efisien dan ramah bagi para Jemaah. Ia menilai, langkah ini akan memperkuat tata kelola pelayanan haji yang modern tanpa mengabaikan nilai-nilai spiritual di dalamnya.
CEO Buzz ARVR, Beh Ee Ling, menyampaikan kerja sama ini sebagai peluang besar untuk mengimplementasikan teknologi imersif yang memiliki dampak sosial dan spiritual bagi umat.
“Kami sangat antusias dapat berkolaborasi dengan BPKH dalam menghadirkan inovasi digital yang berdampak langsung bagi Jemaah. Teknologi ARVR dan AI kami akan berperan layaknya asisten virtual yang menemani Jemaah selama menjalankan ibadah, membantu mereka menavigasi lokasi, memahami ritual, dan mengakses informasi penting dengan mudah,” kata Beh Ee Ling.
2. Teknologi bukan sekadar sarana hiburan
Beh Ee Ling menyebut, teknologi bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga dapat menjadi medium yang memperkuat makna ibadah serta memberikan kenyamanan bagi para Jemaah selama menjalankan rukun haji dan umrah.
Bagi BPKH, kerja sama ini membuka peluang baru dalam menghadirkan layanan berbasis digital yang membantu Jemaah menjalani ibadah dengan lebih mudah di Tanah Suci. Inisiatif ini juga mendukung percepatan transformasi digital dalam pengelolaan dana dan layanan haji secara menyeluruh.
3. Pengembangan teknologi sesuai dengan visi BPKH
Langkah ini selaras dengan visi BPKH untuk menjadi lembaga pengelola dana haji yang profesional, transparan, serta berorientasi pada kemaslahatan umat. Dengan dukungan teknologi terkini, BPKH ingin menciptakan ekosistem haji yang lebih adaptif dan modern.
Bagi para Jemaah, manfaat langsung dari kerja sama ini adalah tersedianya layanan asisten virtual berbasis AI yang dapat diakses selama pelaksanaan ibadah. Layanan tersebut menghadirkan panduan interaktif seputar lokasi, rute perjalanan, hingga tata cara ibadah, sehingga membantu menciptakan pengalaman beribadah yang lebih aman, nyaman, dan informatif.
