Bocoran Panji Gumilang Diperiksa Bareskim: Ditanya Arti Dzalikal Kitab

Tak ditanya soal saf laki-laki dan perempuan dicampur

Jakarta, IDN Times - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang mengaku tak ditanya soal video viral saf jemaah laki-laki dan perempuan dicampur ketika diperiksa oleh Bareskrim pada Senin (3/7/2023).

Panji mengatakan, dirinya hanya diperiksa terkait satu materi, yaitu mengenai video viral yang menyebutkan Al-Qu'ran bukan dari Allah SWT.

"(Disuruh) menerjemahkan dzalikal kitab. Cuma satu itu, dasar video, yang dikeluarkan di Tribun yang sudah terpotong tentunya, yang judulnya kalau gak salah Al-Qur'an bukan dalil Allah, itu judulnya, yang ditampilkan dzalikal kitab," ujar Panji dalam wawancara Real Talk With Uni Lubis di Ponpes Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).

Baca Juga: Moeldoko Heran Isu Ponpes Al Zaytun Selalu Heboh Jelang Pemilu

1. Enggan jelaskan lebih dalam soal penerjemahannya

Bocoran Panji Gumilang Diperiksa Bareskim: Ditanya Arti Dzalikal KitabPemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang saat wawancara khusus dengan IDN Times pada Senin (10/7/2023). (IDN Times/Fauzan)

Meski demikian, Panji enggan menjelaskan lebih dalam soal penerjemaah dzalilal kitabu ke Bareskrim. Menurutnya, itu sudah cukup menjadi materi pemeriksaan saja.

"Gak usah diterangkan, nanti polemik lagi. Indonesia ini atau dalam Islam itu kontroversi sama dengan khilafiyah. Diterjemahkan kontroversi, khilafiyah itu dibolehkan, ikhtilafi rohmatun, katanya, ya sudah," kata Panji. 

"Nah, kalau tidak dianggap rahmat, menentang dasarnya sendiri. Jadi jangan diungkap lagi, sebab apa? Ungkapan-ungkapan yang kami sampaikan di pendidikan kampus ini itu dianggap arogan. Gak perlu saya ungkap lagi, 'nanti oh ini arogan', ya sudah dari Bareskrim saja dulu," tambahnya. 

Baca Juga: Mahfud Pastikan Ponpes Al Zaytun dan Alumninya Tidak Bermasalah

2. Ridwan Kamil juga tidak pernah tanya soal dugaan sesat Al Zaytun

Bocoran Panji Gumilang Diperiksa Bareskim: Ditanya Arti Dzalikal KitabGubernur Jabar Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dalam kesempatan itu, Panji Gumilang mengaku tidak pernah bertemu secara langsung dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Panji mengaku hanya bertemu dengan tim Gubernur Jawa Barat.

"Saya diundang oleh tim yang beliau (Ridwan Kamil) buat dan karena tim yang beliau buat, saya datang sebagai penghormatan sebagai ulil amri tapi gak ketemu, (ketemu) dengan timnya," ujar Panji.

Panji mengatakan, pertemuan itu dilakukan di Bandung, ketika tim Gubernur Jawa Barat ingin menginvestigasi Ponpes Al Zaytun.

"Mereka ingin investigasi, kemudian saya tanya ada apa diinvestigasi? Coba baca di Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa itu arti investigasi? Akhirnya diubah menjadi tabayyun. Setelah diubah menjadi tabayyun, kami usulkan kalau tabayyun tentang AS Panji Gumilang Al Zaytun itu gak bisa di sini, ayo kita datang ke kampus, Anda bertanya saya menjawab, ini lho kenyataannya. Disepakati namun tidak mau melaksanakan," kata dia.

3. Tim Gubernur tak pernah datang ke Ponpes Al Zaytun

Bocoran Panji Gumilang Diperiksa Bareskim: Ditanya Arti Dzalikal KitabPemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang saat wawancara khusus dengan IDN Times pada Senin (10/7/2023). (IDN Times/Fauzan)

Panji Gumilang mengaku tim Gubernur Jawa Barat tidak pernah datang ke Ponpes Al Zaytun. Mereka hanya menyodorkan pertanyaan yang dijawab secara tertulis.

"Ngundang saja, datang disepakati kita tabayyun itu di kampus, mereka tidak datang dan ketika itu dalam musyawarah saya memberikan syarat, karena ini tim gubernuran saya tidak mau ketemu dengan Majelis Ulama, apakah di sini ada Majelis Ulama? 'Tidak ada', oh ok saya mau," kata dia.

Panji merasa heran karena belum didatangi secara langsung, tiba-tiba ada pernyataan dari Ridwan Kamil yang dianggapnya tidak tepat.

"Mendapatlah kesimpulan bahwa tabayyun diadakan di Al Zaytun. Saya tunggu, tidak ada, maka pertanyaan yang disampaikan saya tulis dikirim. Karena minta ditulis, namun sebelum jawaban itu kami sampaikan sebaik saja pertemuan di Bandung itu katanya ada statement dari beliau yang gubernur itu. Saya tidak tahu, kesepakatan belum dilakukan statement keluar sendiri," kata dia.

Lebih lanjut, Panji mengaku tak ada pertanyaan soal apakah Al Zaytun sesat atau tidak. Selain itu, tak ada juga pertanyaan terkait dengan video viral salat laki-laki dan perempuan dalam satu saf.

"Ya, intinya terakhir, bagaimana tentang NKRI, bagaimana dengan Pancasila, bagaimana dengan Undang-Undang Dasar 1945. Nah, kalau sekadar menjawab itu kan hal yang sangat gampang," kata dia.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya