PDIP: Tak Mudah untuk Tidak Money Politic di Lapangan Tanpa Komitmen

Ketika bertemu masyarakat, bicara permasalahan yang nyata

Jakarta, IDN Times - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Putra Nababan, mengatakan tidak mudah untuk tidak melakukan money politic atau politik uang di lapangan. Hal itu disampaikan Putra pada acara Milenial & Gen Z Kunci Kemenangan di Pemilu 2024 by IDN Times.

Mulanya, Putra menyampaikan pengalamannya sebagai jurnalis selama 25 tahun. Dia mengaku hanya bisa melihat dari permukaan saja ketika para politikus menjadi anggota DPR RI.

"Saya juga bekas wartawan dan terus terang waktu jadi wartawan hanya melihatnya di permukaan, jarang melihat sesuatu yang di bawah laut, itu apa? Contohnya bagaimana anggata DPR prosesnya terpilih, bagaimana seorang itu terpilih, apakah ada unsur money politic, bagaimana, dan sekarang sudah menjalani, ketika kita bicara tentang no money politic," ujar Putra di kantor IDN Media, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Milenial dan Gen Z Diimbau Kritisi Informasi

1. Praktiknya sulit di lapangan

PDIP: Tak Mudah untuk Tidak Money Politic di Lapangan Tanpa KomitmenTalkshow "Milenial dan Gen Z Kunci Kemenangan di Pemilu 2024" by IDN Times pada Senin (13/2/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Putra mengakui, praktiknya sulit diterapkan ketika tidak melakukan money politic. Menurutnya, ketika terjun ke lapangan, masyarakat langsung berbicara hal yang nyata dalam kehidupan.

"Ketika di lapangan, kadang-kadang apa yang kita omongin, kita ikhtirarkan ketika kita laksanakan itu jauh berbeda, tidak mudah buat kita untuk tidak melakukan money politic di lapangan, itu harus ada komitmen yang kuat," ucap dia.

"Misalnya, (masyarakat bertanya), 'bagaimana anak saya bisa kuliah?" sambungnya.

2. Peluncuran microsite Gen Z Memilih dihadiri politikus hingga mahasiswa

PDIP: Tak Mudah untuk Tidak Money Politic di Lapangan Tanpa KomitmenLaunching microsite Gen Z Memilih IDN Times, Senin (13/2/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Diketahui, peluncuran microsite Gen Z Memilih dihadiri sejumlah politikus, pejabat pemerintah, hingga mahasiswa dari berbagai kampus. Ketua Umum KPU, Hasyim Asy'ari serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar, menjadi pembicara utama dalam acara tersebut.

Sementara, panelis yang hadir antaralain anggota DPR RI Fraksi PDIP, Putra Nababan; Anggota DPR Fraksi Golkar, Puteri Anetta Komaruddin; Wakil Bendahara Umum, PAN Rizki Aljupri; Wakil Sekjen DPP Demokrat, Irwan Fecho; Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati; dan Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama.

Baca Juga: IDN Times Luncurkan Gen Z Memilih, Tanya soal Pemilu Boleh Banget!

3. Riset IDN Times soal Gen Z jelang Pemilu 2024

PDIP: Tak Mudah untuk Tidak Money Politic di Lapangan Tanpa KomitmenTalkshow "Milenial dan Gen Z Kunci Kemenangan di Pemilu 2024" by IDN Times pada Senin (13/2/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menunjukkan, calon pemimpin menurut Gen Z Indonesia adalah mereka yang memiliki visi yang jelas untuk negara dan berintegritas, sehingga mereka tidak akan korupsi, serta memiliki pengalaman politik.

Meskipun 61 persen Gen Z mengatakan mereka memilih pemimpin politik yang memiliki agama yang sama dengan mereka, ketika agama dikaitkan dengan faktor-faktor lain.

Hal ini menunjukkan, pada akhirnya kemampuan seorang kandidat lebih signifikan dalam menggaet suara calon pemilih, dibandingkan latar belakang agama, popularitas, etnis, dan bahkan partai politiknya.

Hasil survei ini juga menunjukkan, sebanyak 41 persen Gen Z menyatakan siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014, sebanyak 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli.

Riset berjudul Indonesia Gen Z Report 2022 ini dirilis berbararengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.

Riset ini dilatarbelakangi kelangkaan penelitian di ranah Gen Z, yang menimbulkan mitos dan stereotipe pada generasi ini. Selain menggali pemahaman mendalam tentang Gen Z di Indonesia, riset ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan politik generasi ini di Tanah Air. Termasuk, pilihan mereka terhadap sosok calon pemimpin mendatang, dan minat mereka untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Survei ini digelar pada 27 Januari - 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya