Setelah Seblak, Jokowi Ngaku Tak Tahu Boci dan Cireng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat mengaku tak tahu seblak saat silaturahmi dengan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Bekasi, Jawa Barat. Kini, Jokowi juga mengaku tak tahu cireng.
Hal itu terjadi saat Jokowi bersilaturahmi dengan nasabah Mekaar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin (19/2/2024). Mulanya, Jokowi meminta salah satu nasabah Mekaar untuk naik ke panggung. Salah satunya bernama Alin yang juga berjualan seblak.
"Seblak? Waduh, kemarin saya di Bekasi seblak, ini seblak lagi, saya kemarin baru tahu seblak itu apa. Seblak itu apa? Sudah di Bekasi sudah dikasih tahu," ujar Jokowi.
Baca Juga: Ngobrol dengan Warga Bekasi, Jokowi Tak Tahu Seblak
1. Alin tak hanya jualan seblak
Dalam kesempatan itu, Alin menyampaikan ke Presiden Jokowi selain berjualan seblak, juga bakso aci (boci) dan cireng. Jokowi pun keheranan dengan nama kuliner yang dijual Alin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tak paham apa itu boci dan cireng.
"Boci itu apa? Cireng itu apa?" tanya Jokowi.
Alin akhirnya memberikan penjelasan bahwa cireng dibuat dari sagu yang diadon dengan air dan bumbu, lalu direbus dengan air. Sementara itu, aci terbuat dari sagu yang diadon dengan bumbu dan dibentuk bulat-bulat lalu digoreng kemudian dicampur dengan kuah.
Editor’s picks
Presiden Jokowi pun menanyakan omzet Alin per hari. Alin yang sudah berjualan empat tahun itu mengaku bisa mengantongi omzet hingga Rp650 ribu per hari.
2. Jokowi ingatkan nasabah Mekaar untuk rajin bayar angsuran
Di sisi lain, Jokowi mengingatkan nasabah Mekaar untuk rajin membayar angsuran. Menurutnya, apabila disiplin bayar, bisa semakin rajin untuk mengembangkan usahanya.
"Kalau kita sudah ngomong Senin ngangsur, Senin harus diangsur. Kalau kita mengatakan Jumat nyicil, Jumat harus sudah siap untuk nyicil. Ini kedisiplinan, kalau semangat kerja saya lihat saya enggak ragu-ragu yang ada di sini," ujar Jokowi.
"Semangatnya saya lihat semangat betul-betul semangat kerja yang baik. Saya ingin sampaikan betapa semangat kerja itu penting," imbuh dia.
3. Penting membangun karakter kerja keras
Jokowi menegaskan, penting bagi seorang pengusaha memiliki karakter kerja keras. Dia menyampaikan, jika ingin maju maka harus bekerja lebih keras dari pesaingnya.
"Yang paling penting membangun karakter tadi, semangat kerja, disiplin. Kalau ibu-ibu nanti naik tingkat masuk ke perbankan, ibu-ibu mau ngambil misalnya Rp1 miliar sudah terbiasa disiplin, mau ngambil Rp10 miliar sudah terbiasa semangat kerja dan disiplin yang baik. Itu akan dilihat," tuturnya.