Tekan Kemacetan dan Polusi di Jakarta, Kemenhub Kaji Aturan 4 in 1

Kajian itu dilakukan untuk mengurangi polusi udara

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mengkaji aturan sistem 4 in 1 di DKI Jakarta untuk mengurangi polusi. Menhub menilai kebijakan itu bisa menekan kemacetan dan polusi di Jakarta.

"Berkaitan utilitas kendaraan, utilitas ini banyak yang menggunakan satu orang atau maksimal dua orang, maka dipertimbangkan untuk membuat 3 in 1 itu, jadi 4 in 1. Jadi, katakan lah yang dari Bekasi, Tangerang, Depok mereka bersama ke kantor gantian mobilnya. Sehingga, jumlahnya menurun," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

1. Dorong masyarakat segera uji emisi

Tekan Kemacetan dan Polusi di Jakarta, Kemenhub Kaji Aturan 4 in 1Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar di Cop 4.2 (IDN Times/Aryodamar)

Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya juga mendorong masyarakat yang memiliki kendaraan melakukan uji emisi. Dia meminta masyarakat segera sadar.

"Memang masyarakat kita perlu diajak untuk kesadaran melakukan uji emisi, karena di Jakarta saja kesadaran uji emisi baru 3-10 persen," kata Siti.

"Jadi, uji emisi ini merupakan cara yang memaksa pemilik kendaraan untuk melakukan inspeksi pada kendaraanya sendiri, inspeksi adalah langkah yang cepat dan perlu dilakukan hasilnya akan segera dirasakan," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Beberkan Penyebab Polusi Udara di Jabodetabek

2. Jokowi beberkan penyebab polusi udara di Jabodetabek

Tekan Kemacetan dan Polusi di Jakarta, Kemenhub Kaji Aturan 4 in 1Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada 12 Agustus 2023. Jokowi membeberkan penyebab polusi udara di Jobedetabekm. salah satunya kemarau panjang.

"Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah harus melakukan intervensi yang bisa membuat kualitas udara kembali baik di wilayah Jabodetabek. Selain itu, Jokowi meminta rekayasa cuaca dilakukan agar hujan turun di Jabodetabek.

"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek," kata dia.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Saat Akhir Pekan Ternyata Parah Juga

3. Jokowi dorong kantor di Jabodetabek kerja hybrid

Tekan Kemacetan dan Polusi di Jakarta, Kemenhub Kaji Aturan 4 in 1Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas soal polusi udara di Jabodetabek di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, harus memperbanyak ruang terbuka hijau. Jokowi meminta kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menyiapkan anggaran untuk hal itu.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home, mungkin saya gak tau nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 (persen di kantor), 25 (persen) atau angka yang lain," kata dia.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya