Jakarta, IDN Times - Istilah neo orde baru (orba) muncul dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Lantas, apa beda neo orba dan orde baru?
Pengamat politik Prof Muhammad Athoillah Shohibul Hikam atau Prof AS Hikam mengatakan, perbedaan utamanya berada di sistem politik. Dia menjelaskan, pada masa orba menggunakan sistem politik military otoritarian sebagai senjata untuk membungkam lawannya.
Sementara, neo orba menggunakan formal konstitusional demokrasi.
“Dari dua ini jelas ada perbedaan yang cukup kualitatif, karena setidaknya karena neo atau yang disangka ini mempunyai semacam basis normatif sebagai konstitusional,” ujar AS Hakim dalam Diskusi Daring bertajuk Fenomena Neo Orba di Pilpres 2024: Demokrasi di Simpang Jalan? yang disiarkan di kanal YouTube Forum Intelektual Muda, dikutip Rabu (24/1/2024).