Papua Kembali Memanas, Ini Deretan Penembakan di Papua Sepanjang 2020

Penembakan pertama di Papua terjadi pada malam pergantian tahun 2020 pada pukul 00.15 WIT. Peristiwa ini terjadi di sekitar Block C Kampung Banti 1, Tembagapura, Mimika, Papua.

Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto mengaku mendengar setidaknya enam kali bunyi letusan senjata api pada malam itu. Penembakan tersebut diduga didalangi KKB Kali Kopi.

“Kami sudah mendapat informasi sebelumnya bahwa kelompok ini akan melakukan teror penembakan pada malam pergantian tahun. Pasukan memang suda disediakan, jika terjadi penembakan maka sesegera mungkin dilakukan respons dan penindakan terhadap pelaku,” ujar Hermanto.

Selanjutnya, AKP Hermanto langsung menuju Kampung Banti 2 menggunakan kendaraan anti peluru, dan pada pukul 01.20 WIT, kembali terdengar suara tembakan di Kampung Banti 1 sebanyak 10 kali.

Saat itu, kata Hermanto, sempat terjadi baku tembak antara Brimob dengan KKB yang berlangsung di dataran rendah Mimika. Namun tidak ada korban jiwa dalam penembakan ini.

Pada Sabtu (11/1), anggota KKB yang diduga dipimpin Eguanus Kogoya juga terjadi kontak senjata dengan anggota Brimob yang pada saat itu sedang melakukan piket di sekitar pos di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Dalam peristiwa ini, seorang anggota Brimob terluka, karena terkena tembakan di kakinya.

“Memang benar, sekitar pukul 06.50 WIT terjadi penembakan terhadap anggota Brimob yang sedang survei di sekitar pos, hingga menyebabkan satu anggota terluka di bagian kakinya,” ucap Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, seperti dilansir Antara Sabtu (11/1).

Penembakan kembali terjadi yang diduga dilakukan anggota KKB pimpinan Joni Botak alias JB terhadap rombongan konvoi bus milik PT Freeport pada Senin (13/1), yang pada saat itu sedang berangkat dari Tembagapura menuju Timika.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 08.40 WIT, di mana para penembak berada di sisi kanan dan kiri dari konvoi tersebut. Akibat penembakan tersebut, PT Freeport sempat menutup akses jalannya sebagai upaya menjaga keamanan.

Kasus penembakan yang diduga dilakukan anggota KKB pimpinan Joni Botak kembali terjadi pada Jumat (28/2) di Kampung Aroanop, Mimika, Papua.

Dalam peristiwa tersebut, seorang anggota Brimob Resimen III Bharatu Doni Priyanto menjadi korban. Ia gugur saat terjadi baku tembak antara KKB dengan Satgas Nemangkawi.

Jenazah Bharatu Doni dimakamkan di kampung halamannya di Trenggalek, Jawa Timur.

Senin (2/3) sekitar pukul 08.30 WIT, mobil patroli Polsek Tembagapura juga diduga ditembaki anggota KKB. Saat itu, mobil polisi sedang berpatroli di sekitar Utikini. Akibat insiden ini, seorang anggota polisi terluka akibat terkena serpihan peluru.

Masih pada hari yang sama, sekitar pukul 13.00 WIT, anggota KKB kembali menembaki Mapolsek Tembagapura yang berjarak sekitar 300 meter di tebing belakang kantor polisi itu.

Dalam kasus penembakan tersebut, seorang anggota polisi kembali terluka karena terkena serpihan kaca, dan mengakibatkan dua kendaraan operasional rusak.

Pada hari yang sama, Senin (2/3) penembakan juga terjadi yang dilakukan orang tak dikenal terhadap karyawan PT Wijaya Kusumua, yang sedang melakukan pemeliharaan jalan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dengan menggunakan truk.

Akibat penembakan tersebut, tiga karyawan mendapat perawatan di RSUD Oksibil, dan kegiatan pemeliharaan jalan tersebut terpaksa dihentikan sementara, hingga waktu yang belum ditentukan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pelaku disebut-sebut berada di ketinggian saat melakukan penembakan.

Penembakan terbaru terjadi di pos TNI yang berada di Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Kamis (5/3). Pelaku penembakan diduga anggota KKB.

Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf mengatakan penembakan terhadap pos TNI tersebut sudah terjadi sejak Rabu (4/3) lalu, namun tidak ada yang terluka. Pihaknya pun meningkatnya kesiagaan untuk mengantisipasi terjadi penembakan susulan.