Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo sependapat dengan ucapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang menyebut ada pihak yang menggunakan isu COVID-19 untuk membangun rasa ketidakpercayaan atau distrust kepada pemerintah. Menurut Rahmad, apa yang disampaikan Ma'ruf adalah fakta. 

"Kalau soal itu memang fakta adanya, di media sosial, dari para pengamat, dari politisi, dari banyak pihak yang beroposisi ke pemerintah. Saya menyadari, itu fakta adanya," kata Rahmad saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).

"Jadi apa yang disampaikan Pak Wapres benar adanya, fakta di lapangan," tambahnya.

1. Rahmad sebut upaya bangun distrust ke pemerintah adalah bentuk kezaliman

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Rahmad menjelaskan beda pendapat adalah hal yang wajar di negara demokrasi. Oposisi, kata dia, juga merupakan hal yang baik untuk mengawal pembangunan bangsa.

Namun, menurut Rahmad, Indonesia sedang berperang melawan COVID-19. Virus corona, kata dia, adalah musuh bersama. Menggunakan musuh untuk membentuk distrust kepada pemerintah adalah bentuk kezaliman, karena itu semua elemen masyarakat harus bersatu untuk melawan virus corona.

"Tetapi ingat, di saat negara sudah menyatakan perang (melawan COVID-19), di saat sudah negara berperang dan negara itu sudah ada musuhnya, saya kira sudah, di negara mana pun, tidak ada celah, tidak ada ruang untuk mengkritik, men-distrust kepada pemerintah, itu adalah bentuk menzalimi negara saya kira," katanya.

"Saya kira itu adalah bentuk mengorbankan rakyat di saat men-distrust kepada pemerintah. Ujungnya rakyat terbelah, ujungnya rakyat tidak fokus kepada perang melawan COVID-19, saling menyalahkan, itulah dampaknya kita menjadi lemah," tambah Rahmad.

2. Rahmad ingin masyarakat berikan kritik membangun, bukan nyinyir

Editorial Team

Tonton lebih seru di