Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantin sekolah yang disulap menjadi dapur umum di tempat pengungsian (IDN Times/Saifullah)

Jakarta, IDN Times - Masyarakat belakangan dikhawatirkan dengan hepatitis akut dan gagal ginjal misterius, yang merengut ratusan nyawa anak-anak Indonesia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) melakukan pengawasan dan survei kantin sekolah.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengatakan KPAI mengawasi kantin sekolah dimulai pada 11 Juli 2022 hingga 26 Oktober 2022. KPAI menemukan sejumlah temuan dari beberapa daerah yang diawasi.

"Adapun hasil pengawasan menunjukkan bahwa kantin sekolah dengan kategori amat baik ada 6 kantin sekolah, kategori baik ada 17, kategori cukup ada 12, dan kategori kurang ada 5," kata Retno dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).

1. Sebaran pengawasan dari Jakarta hingga Bekasi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti (IDN Times/Dini Suciatingrum)

Adapun wilayah pengawasan meliputi DKI Jakarta dengan total 36 sekolah 85 persen yang dari Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat; Banten empat sekolah atau 10 persen dari Tangerang Selatan, Tangerang dan Pandeglang. Kemudian Jawa Barat dua sekolah atau 5 persen dari Tasikmalaya dan Bekasi.

Sedangkan, total jumlah sekolah yang dikunjungi adalah pengawasan berdasarkan jenjang pendidikan, terdiri dari SD sebanyak 6 sekolah, SMP 24 sekolah, SMA sebanyak 3 sekolah dan SMK sebanyak 7 sekolah.

2. Minim kantin yang jual buah dan sayur untuk jajan siswa

Editorial Team

Tonton lebih seru di