BEKRAF Puji Wali Kota Hendi Atas Peran Kreatif Kembangkan Semarang‎

Sebelumnya, BEKRAF RI meminta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memaparkan pengembangan industri kreatif di kota yang dipimpinnya. Saat itu, istilah 'Pop Culture Of Java' pun muncul. 

Dalam paparannya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menyebutkan bahwa pengembangan Kota Semarang tidak bisa disamakan dengan Solo atau Yogyakarta. Pasalnya, sebagai bagian dari kawasan Joglo Semar, Kota Semarang tidak punya warisan budaya asli yang kuat seperti Yogyakarta atau Solo.

‎"Maka dari itu, kami mencoba keluar dari pakem dengan merangsang scene Pop Culture di Kota Semarang, antara lain terlihat dalam Kampung Pelangi, Semarang Bridge Fountain, dan juga pengembangan Kampung Batik," kata Hendi. 

Hendi menambahkan, "Tantangan Pop Culture sendiri adalah terkait kepekaan dalam melihat sekeliling, yang kami upayakan melalui konsep pembangunan bergerak bersama, semua terlibat." 

‎Dalam acara Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia 2019, BEKRAF RI menetapkan Kota Semarang sebagai 1 dari 10 nominasi Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia. Penghargaan tersebut menjadi lompatan besar bagi Kota Semarang pada tahun ini. Untuk itu, Wali Kota Hendi mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan BEKRAF RI kepada Kota Semarang.