Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Antara FOTO/Hafidz Mubarak

Jakarta, IDN Times - Mengenakan dasi warna merah darah dan setelan jas warna biru, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan Pidato di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2018. 

Acara ini rutin diadakan setiap 16 Agustus, sebagai bagian dari rangkaian acara kenegaraan jelang Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-73 yang jatuh pada 17 Agustus 2018.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat pidato pembukaan menyampaikan bahwa ada 463 anggota MPR yang hadir, dari total 560 anggota.

Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pencapaian pemerintahannya, pula kinerja lembaga tinggi negara lainnya. Berikut pokok-pokok pidato Jokowi secara lengkap.

1. Jokowi mengajak semua bersatu tanpa membeda-bedakan asal usul suku, agama, atau pun golongan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

“Saat itu, semua anak-anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia Merdeka. Perbedaan bukanlah penghalang bagi para pejuang kemerdekaan untuk bersatu. Dalam persatuan itulah, mereka menemukan energi yang maha-dahsyat untuk menggerakkan seluruh tenaga, pikiran, dan juga tetesan keringat untuk Indonesia merdeka. Dalam persatuan Indonesia itulah, para pejuang kemerdekaan menemukan solidaritas, kepedulian, dan juga semangat berbagi antarsesama anak bangsa. Solidaritas, peduli, dan berbagi antarsesama saudara, satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air.

Kini, setelah 73 tahun merdeka, kita harus melanjutkan elan semangat para pejuang kemerdekaan itu untuk bekerja nyata mengisi kemerdekaan, untuk bekerja nyata memenuhi janji-janji kemerdekaan, dan untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam perjalanan sebagai bangsa yang merdeka, kita menghadapi berbagai tantangan, berbagai rintangan, berbagai cobaan yang menguji persatuan dan kesatuan bangsa kita. Tapi, kita wajib bersyukur karena dalam menghadapi ujian tersebut, kita selalu diingatkan oleh para pendiri bangsa bahwa jatuh bangunnya sebuah bangsa sangat tergantung pada bangsa itu sendiri. Apakah bangsa itu mau bersatu ataukah sebaliknya, bangsa itu mudah terpecah belah menunggu kehancuran.

Tidak berlebihan pada momentum peringatan hari kemerdekaan tahun ini, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa, baik yang hadir di ruangan ini ataupun di mana pun saudara-saudara berada untuk kembali pada semangat persatuan Indonesia, kembali pada semangat kepedulian dan berbagi pada sesama anak bangsa tanpa membeda-bedakan asal usul suku, agama, ataupun golongan.

Saya yakin, jika bangsa Indonesia mau tetap bersatu, berbagi, dan peduli pada sesama anak bangsa, maka Indonesia bukan lagi hanya sekadar nama ataupun gambar sederetan pulau di peta dunia, melainkan menjadi sebuah kekuatan yang disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. 

Saya yakin dengan semangat persatuan, peduli, dan berbagi, ditambah dengan kerja bersama, kita akan mampu menghadapi seluruh tantangan masa depan, mencapai prestasi bangsa: Indonesia maju yang gemilang.”

2. Jokowi mengingatkan kritik rakyat ke Lembaga Negara harus dimaknai sebagai wujud kepedulian

Editorial Team

Tonton lebih seru di