Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Tim Tanggap Bencana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) turut membantu evakuasi pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri (isoman) di rumah. Lokasi penjemputan jenazah oleh tim Baznas ialah yang berada di sekitar Jabodetabek.

Wakil Kepala Tanggap Bencana Baznas, Taufik Hidayat mengatakan ada berbagai kondisi jenazah saat dievakuasi. Tercatat, sudah lebih dari 60 jenazah yang sudah dievakuasi tim Baznas.

"Kondisi jenazah meninggal secara wajar, cuma karena gak ada yang berani menyentuh, jadi dibiarkan di dalam kamar, di dalam ruangan," ujar Taufik kepada IDN Times.

1. Ada jenazah yang sudah berbau

BPBD Kota Bekasi evakuasi jenazah COVID-19 yang sedang melakukan isoman di rumah. (dok. BPBD Kota Bekasi)

Taufik menjelaskan, tim pemulasaran jenazah Baznas sempat mengevakuasi jenazah yang kondisinya sudah berbau. Hal itu karena pihak keluarga baru meminta pertolongan kepada tim.

"Ada yang meninggalnya jam 1 dini hari, telepon ke kami jam 7 malam, ada yang meninggalnya jam 3 dini hari, telepon ke saya nya jam 2 sore," cerita Taufik.

Alasan keluarga baru menghubungi tim Baznas setelah beberapa jam kematian, lantaran sudah membuat laporan ke puskesmas setempat. Namun, ada antrean sehingga jenazah tak kunjung dievakuasi.

Tak hanya itu, tim pemulasaran jenazah Baznas juga sempat mengevakuasi jenazah yang sudah mengeluarkan cairan. Dia mengatakan, tim harus berhati-hati ketika mengevakuasi jenazah dalam kondisi tersebut.

"Sudah ada yang sempat bau, rata-rata kan kalau meninggal karena penyakit menimbulkan bau ya, mungkin hampir lebih dari 12 jam, bahkan kalau yang saya temukan meninggal jam 1 dini hari dan saya evakuasi jam 10 malam, itu sudah berair dan itu yang menjadi kami lebih hati-hati," kata Taufik.

2. Data LaporCovid: 1.151 pasien COVID-19 meninggal saat isoman

Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sebelumnya, Tim taporCovid-19 mengumpulkan jumlah data pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri (isoman) dan di luar rumah sakit sejak Juni hingga 21 Juli 2021. Tercatat, ada 1.551 kematian akibat isoman dari 16 provinsi.

Jumlah tersebut dihimpun dari temuan LaporCovid-19 dan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI). Data yang direkap LaporCovid berjumlah 739, sedangkan dari CISDI sebanyak 412.

3. Jawa Barat jadi provinsi paling banyak pasien meninggal saat isoman dan di luar rumah sakit

Default Image IDN

Berdasarkan data dari LaporCovid, Jawa barat menjadi provinsi paling banyak jumlah pasien COVID meninggal saat isoman dan di luar rumah sakit. Berikut datanya:

- Jawa Barat: 248
- DI Yogyakarta: 134
- Jawa Tengah: 141
- Jawa Timur: 72
- Banten: 68
- DKI Jakarta: 53
- Riau: 5
- Kalimantan Timur: 4
- Nusa Tenggara Timur: 4
- Lampung: 3
- Kepulauan Riau: 2
- Kalimantan Barat: 1
- Sumatera Barat: 1
- Kepulauan Bangka Belitung: 1
- Nusa Tenggara Barat: 1
- Jambi: 1

Sementara, Kota Bekasi menjadi daerah paling banyak pasien COVID meninggal saat isoman dan di luar rumah sakit. Total ada 84 orang. Kemudian, untuk wilayah Kabupaten ada Klaten. Di sini, ada 99 orang meninggal dunia.

Editorial Team