Polda Metro Buka Peluang Jerat Pemeran Video Syur Diduga Audrey Davis

19 Jul 2024, 15:15 WIB

Audrey Davis (instagram.com/audrey.davis)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya membuka peluang bakal menjerat pemeran dalam video syur diduga mirip Audrey Davis, yakni anak musisi David Danangjaya mantan vokalis grup band Naif.

Namun, Dirkrimsus Polda Metro, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak memastikan hal itu akan dilakukan setelah penyelidikan.

“Tidak menutup kemungkinan (menjerat pemeran video) nanti kita lihat dulu hasil penyelidikan yany kita lakukanan,” kata Ade Safri di Polda Metro Jaya, Jumat (19/7/2024).

1. Polisi bakal melakukan gelar perkara

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus), Kombes Pol Ade Safri (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ade menjelaskan, setelah penyelidikan, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah bakal naik penyidikan. Saat ini polisi masih menyusun kontruksi lengkap peristiwa.

“Baru nanti akan kita tentukan ini sama seperti penanganan atau penyidikan yang dilajukan dalam penanganan serupa sebelumnya. Jadi tidak menutup kemungkinan nanti kita akan update berikutnya apa peristiwa pidana yang terjadi dari dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh pelapor,” ujarnya.

2. Polisi masih profiling penyebar video

Audrey Davis (instagram.com/audrey.davis)

Adapun perkara yang sedang didalami polisi saat ini adalah terkait dugaan pengebaran konten video syur diduga mirip Audrey Davis oleh salah satu akun X.

“Penyelidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sedang melakukan identifikasi profiling untuk mengetahui pengelola dari pada akun medsos yang dimaksud,” kata Ade.

3. Polisi pastikan video diduga mirip Audrey Davis bermuatan pornografi

Audrey Davis (instagram.com/audrey.davis)

Dari pemeriksaan konten video syur diduga mirip Audrey Davis, polisi memastikan bahwa video tersebut memuat pornografi.

“Bahwa konten video yang juga telah saat ini telah diamankan oleh tim Siber Subdit Reskrimsus Polda Metro terkait dengan konten video yang memuat ketelanjangan ataupun pornografi ataupun kesusilaan,” imbuhnya.