Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani (IDN Times/Amir Faisol)
Selama ini, kata Hadrian, pihaknya belum menerima penjelasan secara langsung dari Menbud Fadli Zon. Dia tidak memungkiri bahwa penulisan ulang sejarah itu menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang menolaknya.
Komisi X DPR RI, lanjutnya, tidak mengetahui latar belakang, alasan, tujuan, dan progres dari penulisan ulang sejarah. Yang paling mengetahui adalah Kementerian Kebudayaan itu sendiri.
Sejumlah kelompok masyarakat mengadu ke Komisi X terkait penulisan ulang sejarah. Salah satunya Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) yang terdiri dari para ahli, sejarawan, aktivis, hingga arkeolog. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X, Senin (19/5), mereka menyatakan penolakannya terhadap proyek tersebut.
"Kami masih terus mendengarkan masukan dari masyarakat. Kami persilakan masyarakat untuk menyampaikan uneg-unegnya ke Komisi X," kata dia.