Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 02 , Prabowo Subianto, tetap yakin telah memenangkan Pilpres 2019, walau hasilnya berbanding terbalik dengan hasil quick count beberapa lembaga survei. Ia mengklaim menang karena sudah melakukan hitung cepat melalui tim internalnya.
Tak pelak, eks Danjen Kopassus itu meminta seluruh pendukungnya bisa menjaga kemenangan tersebut. Ia pun mengingatkan agar para pendukungnya tak terprovokasi.
Mengapa Prabowo mengingatkan pendukungnya demikian? Sebab ia mengaku, ada pihak yang ingin menggambarkan bahwa kelompoknya memiliki niat aneh-aneh.
"Tak ada niat yang aneh-aneh, kita hanya ingin tegakkan keadilan dan kebenaran, kita ingin hormati kejujuran dan kebenaran," kata Prabowo dalam pidatonya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Ia juga menambahkan, bahwa seluruh pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan. Sebab, ia yakin pendukung Prabowo-Sandi merupakan warga negara yang cinta Tanah Air, cinta Undang-Undang, warga negara yang utamakan perdamaian. Hanya saja, ia mengingatkan jika ada upaya terang-terangan merobek hak rakyat, pihaknya tak terima.
Pria berusia 67 tahun tersebut juga mengungkapkan bahwa selalu melakukan hal-hal sesuai konstitusi, termasuk kegiatan yang dilakukan di Kertanegara tersebut.
"Berkumpul dijamin konstitusi, menyatakan pendapat dijamin konstitusi, berjalan di jalan raya bersama-sama dijamin konstitusi. Kita selalu, kalau saya pimpin, yang kita lakukan adalah sebuah tindakan yang tak menggunakan kekerasan apa pun," ujar Prabowo.
Oleh sebab itu, jika pun nanti pendukungnya nanti melakukan aksi, hal itu dijamin berjalan damai. "Jika jutaan atau belasan juta turun, kita pastikan tertib, aman, dan damai. Kita tak akan tinggalkan satu plastik sampah pun," tukas dia.
Acara ini sendiri merupakan bentuk syukuran yang dilakukan atas kemenangan Prabowo-Sandi. Mereka mengklaim bahwa dalam Pilpres ini mereka memenangkan versi hitung cepat tim internal mengalahkan paslon nomor urut 01.