Prabowo Terekam Kamera Berbincang dengan Wakil Israel di Bahrain

22 Nov 2021, 18:22 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika berbicara di International Institute for Strategic Studies di Bahrain (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat terekam kamera berbincang dengan Wakil Duta Besar Israel untuk Bahrain, Itay Tagner pada Sabtu, 20 November 2021 lalu. Prabowo termasuk salah satu tamu yang hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies di Bahrain.

Foto keduanya yang tengah berbincang kemudian dijadikan pemberitaan oleh media Times of Israel. Mereka menurunkan pemberitaan dengan judul "In Rare Meet, Israeli Envoy to Bahrain Seen Talking with Indonesian Defense Minister" pada 20 November 2021 lalu. Tagner ditulis sempat berbincang hangat dengan menteri dari negara yang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Negara Yahudi itu.

"Pertemuan di antara keduanya terjadi di sela-sela konferensi tahunan Manama di Bahrain," demikian yang ditulis oleh media Israel tersebut.

Juru bicara Menhan, Dahnil Anzar membantah ada topik khusus yang dibicarakan oleh keduanya. "Tidak ada (pembicaraan). Itu hanya papasan dan say hello ke Itay Tagner," ujar Dahnil kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Senin (22/11/2021).

Lagi pula, kata Dahnil, posisi Prabowo terkait Palestina sudah sangat jelas dan disampaikan di dalam pidatonya di forum konferensi Manama. Apa poin-poin yang diucapkan oleh Prabowo dalam pidatonya itu?

1. Prabowo tegaskan komitmen Indonesia untuk bawa perdamaian bagi Palestina

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika berpidato di forum IISS Manama Dialogue di Bahrain (www.twitter.com/@IISS_org)

Di dalam pidatonya, Menhan Prabowo kembali menegaskan janji Indonesia untuk membawa perdamaian bagi Palestina. Saat ini Palestina tengah dijajah dan areanya diduduki oleh Israel.

"Indonesia mendukung resolusi damai yang mencakup solusi dua negara untuk Palestina. Indonesia sangat bersedia melakukan semua yang kami bisa untuk meningkatkan prospek solusi tersebut," ujar Prabowo di dalam pidatonya tersebut.

Prabowo juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia mengikuti peristiwa dan perkembangan di Timur Tengah dengan cermat. Rakyat Indonesia, kata Prabowo menginginkan adanya perdamaian dan kemakmuran di Timur Tengah.

“Konflik dan kekerasan yang terjadi sangat menyedihkan bagi kita,” tutur pria yang pernah menjadi jenderal di Kopassus itu.

Di sisi lain, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia senantiasa menjaga hubungan baik dengan mitra di Timur Tengah pada sektor kontraterorisme dalam rangka untuk menjaga kepentingan keamanan di Tanah Air. Sebab, bukan rahasia lagi banyak kelompok garis keras Indonesia dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang berpikiran sama di Timur Tengah.

2. Media Israel sengaja buat rumor agar kembali terbuka peluang jalin hubungan dengan Indonesia

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi (Dokumentasi Istimewa)

Sementara, analis militer dan pertahanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan apa yang disampaikan oleh Times of Israel tak lebih dari sekedar pembentukan opini seolah-olah sempat ada komunikasi antara Menhan Prabowo dengan Wakil Dubes Itay Tagner. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel sangat ingin membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

"Itu framing media saja agar orang percaya bahwa ada topik serius yang dibicarakan. Padahal dalam pertemuan macam itu kan susah menghindar dari kemungkinan adanya interaksi singkat serta saling sapa sebagai bentuk kesantunan," ungkap Fahmi kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini.

Pembentukan opini itu seolah terkonfirmasi karena media Israel tersebut tak bisa mendapatkan keterangan mengenai apa yang dibahas oleh Prabowo dan Tagner. "Jadi, berita ini memang sekadar untuk bahan gosip," kata dia lagi.

3. Menhan Prabowo juga diundang ke Istana oleh Raja Bahrain

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika diundang Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifah di Istana (www.instagram.com/@kemhanri)

Sementara, selain berbicara di forum IISS Manama, Prabowo juga diundang oleh Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifah di Istana Kerajaan Bahrain pada akhir pekan lalu. Sebelum bertemu, Prabowo sudah lebih dulu melakukan pertemuan bilateral dengan Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa, Putra Mahkota, Wakil Panglima Tertinggi dan Perdana Menteri Bahrain. Dalam pertemuan itu, kedua negara berkomitmen membangun hubungan kerja sama yang lebih erat di semua bidang.

"Ini semua demi kepentingan dan pengembangan kedua negara serta rakyatnya," demikian isi keterangan tertulis Kemenhan.