Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengusulkan Marsinah menjadi pahlawan nasional. Marsinah merupakan aktivis, buruh yang diculik dan dibunuh pada masa orde baru.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengatakan tidak memungkinkan Marsinah ditetapkan menjadi pahlawan nasional tahun 2025.
"Tidak memungkinan kalau tahun ini, mungkin tahun depan, ya kita lihat situasinya," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025).
Menurutnya, seseorang harus diusulkan dari pemerintah daerah terlebih dahulu untuk bisa mendapat gelar pahlawan. Dia mencontohkan, proses verifikasi dilakukan bupati/wali kota.
"Diusulkan bupati atau wali kota, nanti naik ke gubernur, kan ada tim daerah untuk gelar pahlawan, di situ nanti dibahas lagi, terus naik ke Kemensos, nanti di Kemensos diperiksa lagi dengan tim, lalu naik ke Dewan gelar, nanti di situ Presiden yang akan menentukan atau mengambil keputusan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan Marsinah bisa jadi pahlawan nasional dari kaum buruh. Hal itu berdasarkan usulan dari para pimpinan organisasi buruh.
Usul itu pun Prabowo sampaikan secara terbuka dalam perayaan Hari Buruh Internasional 2025 di Monumen Nasional (Monas), Rabu (1/5/2025). Dia hadir dalam acara tersebut bersama beberapa petinggi negara yang lain.
"Mereka sampaikan, bagaimana kalau Marsinah, pak (jadi pahlawan nasional)? Saya akan mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional," ujar Prabowo dalam sambutannya di Monas, Rabu (1/5/2025).
Prabowo mengaku, dapat pertanyaan dari para tokoh masyarakat buruh di Indonesia, kenapa tak ada pahlawan nasional dari kaum buruh. Dia pun bertanya siapa sosok yang pas, dan muncullah nama Marsinah.
Lebih lanjut, Presiden RI itu mengatakan Marsinah bisa jadi pahlawan nasional. Asalkan, para tokoh masyarakat buruh ini juga menyetujui hal tersebut.
"Marsinah jadi pahlawan nasional dari kaum buruh, asal seluruh pimpinan yang mewakili kaum buruh sepakat," ujar Prabowo.